Jerman, bersama dengan Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat, telah mencabut pembatasan penggunaan senjata yang mereka kirimkan ke Ukraina. Keputusan signifikan ini memungkinkan Ukraina untuk menyerang target militer yang berada di wilayah Rusia.
Kanselir Friedrich Merz mengungkapkan bahwa kini tidak ada lagi batasan jangkauan untuk senjata yang dipasok ke Ukraina oleh negara-negara tersebut. Dengan perubahan kebijakan ini, Ukraina diizinkan untuk membela diri dengan menyerang posisi militer di dalam Rusia.
Merz menegaskan komitmen berkelanjutan Jerman untuk mendukung Ukraina. Meskipun demikian, ia tidak menjelaskan secara detail negara mana yang pertama kali mengambil keputusan ini atau kapan tepatnya keputusan tersebut disepakati.
Reaksi Keras dari Rusia
Kremlin mengecam keputusan tersebut sebagai langkah "berbahaya" yang bertentangan dengan upaya perdamaian. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa jika keputusan ini benar-benar diambil, hal itu akan menghancurkan harapan untuk penyelesaian politik.
Rusia telah lama mengkritik pengiriman senjata jarak jauh oleh negara-negara Barat ke Ukraina, dan secara khusus memperingatkan Jerman agar tidak mengirim sistem rudal Taurus yang memiliki jangkauan hingga 500 kilometer.
Perubahan Sikap Barat
Awalnya, negara-negara Barat enggan mengirimkan senjata jarak jauh untuk menghindari eskalasi konflik. Namun, kebijakan tersebut secara bertahap berubah. Inggris dan Prancis telah memasok rudal jelajah Storm Shadow/Scalp yang mampu menjangkau sekitar 250 kilometer.
Pada November 2024, Amerika Serikat mengizinkan Ukraina menggunakan sistem rudal ATACMS untuk menyerang target di Rusia. Ukraina juga dilaporkan menembakkan rudal Storm Shadow ke wilayah Rusia setelah mendapat persetujuan dari Inggris.
Meskipun Merz pernah menyatakan dukungannya secara terbuka, ia tidak secara spesifik menyebutkan rudal Taurus dalam pernyataannya. Pemerintah Jerman kini memilih untuk tidak mengumumkan secara terbuka jenis senjata yang dikirim ke Ukraina, dengan alasan strategi ambiguitas.
