Venus, planet yang sering disebut sebagai kembaran Bumi karena ukurannya yang serupa, menyimpan kejutan yang menarik. Meskipun dikenal sebagai dunia yang panas dan tidak ramah, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Venus masih aktif secara geologis.
Para ilmuwan menemukan bukti aktivitas internal yang signifikan di Venus. Berbeda dengan anggapan sebelumnya, Venus tidaklah "mati" seperti yang diperkirakan.
Salah satu bukti utama adalah keberadaan korona, struktur berbentuk cincin di permukaan Venus. Korona terbentuk ketika gumpalan magma panas dari mantel planet naik dan mendorong kerak ke atas. Ketika magma tersebut mendingin dan runtuh, struktur melingkar yang khas akan tertinggal.
Simulasi yang dilakukan oleh para peneliti, berdasarkan data dari pesawat antariksa Magellan milik NASA, menunjukkan bahwa sebagian besar korona yang diteliti berada di atas gumpalan mantel yang aktif. Hal ini mengindikasikan adanya proses geologis yang masih berlangsung di dalam Venus.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kerak Venus dapat pecah atau mencair pada ketebalan tertentu. Proses pencairan ini berperan penting dalam mengatur struktur permukaan planet, serta mendaur ulang air dan material lainnya ke bagian dalam planet. Selain itu, proses ini dapat memicu aktivitas vulkanik yang berdampak pada atmosfer Venus.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi planet dan proses yang membentuk permukaan Venus. Para ilmuwan percaya bahwa proses serupa mungkin terjadi di awal sejarah Bumi. Studi ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik tentang Venus dan perbandingannya dengan planet lain, termasuk Bumi.