Eskalasi ketegangan di Eropa Timur kembali mencuat setelah Polandia, sebagai anggota NATO, mengaktifkan jet tempurnya pada Senin (26 Mei 2025). Langkah ini diambil sebagai respons atas gelombang serangan besar yang dilancarkan Rusia ke berbagai wilayah Ukraina dengan ratusan rudal dan drone.
Militer Polandia menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan reaksi terhadap peningkatan aktivitas penerbangan jarak jauh Federasi Rusia yang menargetkan wilayah Ukraina.
"Seluruh prosedur yang diperlukan untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia telah diaktifkan," tegas pernyataan resmi militer Polandia melalui platform X. Ditambahkan pula bahwa Komando Operasi Angkatan Bersenjata Polandia terus memantau situasi dan seluruh unit serta sumber daya dalam keadaan siaga penuh.
Serangan Rusia yang memasuki hari ketiga ini, menggunakan rudal jelajah dan drone, menghantam sejumlah kota penting di Ukraina, termasuk Kyiv, Kharkiv, Odesa, dan Dnipropetrovsk.
Menurut data dari Angkatan Udara Ukraina, Rusia meluncurkan 355 drone serang dan sembilan rudal jelajah pada Senin pagi. Sebelumnya, Rusia juga dilaporkan telah melancarkan serangan dengan 300 drone dan 70 rudal yang mengakibatkan setidaknya 13 korban jiwa.
Target serangan Rusia meluas ke berbagai wilayah Ukraina, termasuk Kyiv, Chernihiv, Dnipropetrovsk, Zhytomyr, Sumy, Kharkiv, Odesa, Mykolaiv, Khmelnytskyi, Ternopil, Cherkasy, dan Poltava.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah berhasil mematahkan serangan balasan dari Ukraina yang melibatkan drone dan rudal jarak jauh. Rusia menyatakan telah menembak jatuh tujuh bom udara berpemandu JDAM, lima roket HIMARS buatan AS, serta 220 drone bersayap tetap, yang sebagian besar di luar zona operasi militer khusus.
Sebagai negara anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Ukraina, Polandia telah meningkatkan kewaspadaan sejak konflik pecah pada Februari 2022. Pemerintah Polandia secara konsisten menuduh Rusia melakukan tindakan provokatif di sepanjang perbatasan timur NATO, termasuk dugaan pelanggaran wilayah udara oleh rudal Rusia dalam beberapa insiden sebelumnya.