Patriot Kewalahan Hadapi Rudal Iskander Rusia di Ukraina

Sistem pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) dilaporkan kesulitan mengimbangi kecanggihan rudal Rusia, khususnya rudal Iskander, dalam konflik di Ukraina. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat Angkatan Udara Ukraina.

Meskipun Kyiv menganggap Patriot MIM-104 sebagai aset penting sejak pertama kali dikerahkan pada April 2023, sistem ini menunjukkan kelemahan signifikan dalam menghadapi persenjataan Rusia.

Menurut pejabat tersebut, rudal Iskander mampu melakukan manuver mengelak di fase akhir penerbangannya, sehingga Patriot kesulitan menghitung lintasan yang tepat. Selain itu, Iskander juga dilengkapi dengan umpan yang dirancang untuk mengelabui rudal Patriot.

Hingga Mei, Ukraina diperkirakan memiliki enam sistem Patriot aktif, yang sebagian besar disumbangkan oleh AS dan Jerman, dengan dukungan komponen dari Belanda dan Rumania.

Presiden Ukraina menekankan bahwa sistem Patriot adalah satu-satunya pertahanan yang efektif melawan serangan Rusia. Ia bahkan menargetkan untuk memiliki total 25 unit.

Baru-baru ini, Presiden Ukraina mengusulkan agar negara-negara Eropa pendukung Kyiv mendanai pembelian sepuluh sistem tambahan untuk Ukraina dengan biaya US$ 15 miliar (Rp 244 triliun). Namun, usulan tersebut ditolak oleh pemerintahan AS karena dianggap tidak realistis.

Ukraina juga menghadapi masalah berkurangnya pasokan rudal pencegat untuk sistem yang disumbangkan oleh negara-negara Barat. Sementara itu, pasukan Rusia terus beradaptasi dengan taktik pesawat nirawak mereka untuk menghindari serangan balik.

Di sisi lain, pasukan Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat nirawak mereka ke wilayah Rusia, mengubah pola serangan dari malam hari menjadi operasi berkelanjutan sepanjang hari. Perubahan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan dari AS untuk memulai negosiasi perdamaian langsung.

Scroll to Top