Unit komedi GJLS, yang digawangi Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir, siap meramaikan layar lebar Indonesia dengan film pertama mereka, "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu". Film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini menjadi pembuktian eksistensi mereka setelah sukses dengan film pendek di YouTube.
Ananta Rispo mengungkapkan optimisme tinggi terhadap film ini. Mereka hanya ingin Monty Tiwa sebagai sutradara karena dianggap paling memahami gaya komedi absurd khas GJLS. Bahkan, Rispo berharap film ini bisa menjadi awal mula sebuah franchise yang melegenda, layaknya Warkop DKI. Ia berkelakar menargetkan 54 juta penonton untuk film perdana mereka.
"Dari judulnya saja ada tambahan ‘Ibuku Ibu-Ibu’. Sebenarnya kita berharap GJLS bisa seperti Warkop DKI. Mungkin nanti ada ‘Bapakku’ atau judul lain ke depannya. Semoga sukses," ujar Rispo.
Luna Maya, yang berperan sebagai pemain sekaligus eksekutif produser, melihat potensi besar dalam trio GJLS. Ia berharap sentuhan komedi unik mereka dapat memberikan warna baru bagi perfilman Indonesia. Luna juga membuka peluang untuk produksi film GJLS selanjutnya jika film ini mendapat sambutan hangat dari penonton.
"Mudah-mudahan diterima, banyak yang suka, jadi nanti ada yang kedua atau ketiga," katanya.
"GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" menceritakan kisah tiga bersaudara yang berusaha menggagalkan pernikahan ayah mereka karena tidak ingin berbagi warisan. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 12 Juni 2025.