Film terbaru dari waralaba Mission: Impossible, berjudul "The Final Reckoning", telah tayang di bioskop. Banyak yang berspekulasi bahwa ini mungkin menjadi penampilan terakhir Tom Cruise sebagai Ethan Hunt di layar lebar.
Film ini merupakan kelanjutan dari "Mission: Impossible – Dead Reckoning" yang dirilis tahun lalu. Meskipun film sebelumnya kurang sukses secara komersial, harapan tetap tinggi untuk film terbaru Cruise ini.
Di balik layar, Tom Cruise memiliki misi penting: memastikan film ini sukses secara finansial, berbeda dengan pendahulunya.
Anggaran produksi "Mission: Impossible – The Final Reckoning" dilaporkan mencapai setidaknya USD 400 juta atau sekitar Rp 6,73 triliun. Angka ini menjadikan film tersebut sebagai salah satu film termahal yang pernah dibuat. Hanya beberapa film yang memiliki anggaran lebih besar, seperti "Star Wars: The Rise of Skywalker", "Jurassic World: Fallen Kingdom", dan "Star Wars: The Force Awakens".
Awalnya, anggaran film ini tidak sebesar ini. Penundaan produksi akibat pandemi COVID-19 dan aksi mogok di Hollywood pada tahun 2023 menyebabkan anggaran membengkak. Semula, anggaran diperkirakan mendekati USD 300 juta, seperti "Dead Reckoning", namun akhirnya meningkat drastis karena ambisi proyek tersebut.
"Mission: Impossible – The Final Reckoning" diperkirakan meraih penjualan tiket yang kuat di awal penayangannya. Rilisnya bertepatan dengan akhir pekan Memorial Day di Amerika Serikat, memberikan penonton lebih banyak waktu untuk menonton di bioskop. Proyeksi menunjukkan bahwa film ini dapat menghasilkan sekitar USD 80 juta pada akhir pekan pembukaannya, menjadikannya pembukaan terbesar dalam sejarah waralaba.
Namun, "Mission: Impossible – The Final Reckoning" menghadapi persaingan ketat dari film "Lilo & Stitch", yang diprediksi menghasilkan USD 120 juta pada minggu pembukaannya. Sementara film Cruise menargetkan penonton dewasa, "Lilo & Stitch" akan menarik keluarga dan anak-anak.
Dengan anggaran produksi yang sangat besar, "Mission: Impossible – The Final Reckoning" harus mencetak rekor baru untuk waralaba ini agar dianggap sukses. Secara umum, sebuah film perlu menghasilkan dua setengah kali lipat dari anggarannya untuk mencapai titik impas. Dengan anggaran USD 400 juta, film ini perlu menghasilkan sekitar USD 1 miliar atau Rp 16,8 triliun di seluruh dunia agar bisa disebut sukses secara finansial.