Pemerintah Turun Tangan Selesaikan Polemik Potongan Aplikasi Ojek Online

Gelombang protes dari para pengemudi ojek online (ojol) mengenai besaran potongan aplikasi terus bergulir. Mereka mengeluhkan potongan yang dianggap melebihi batas wajar, di atas 20% seperti yang telah ditetapkan. Aspirasi para pengemudi, yang salah satunya menuntut penurunan jatah aplikasi menjadi 10%, mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Menteri Sekretaris Negara menyatakan pemerintah berupaya memfasilitasi dialog antara pengemudi ojol dan perusahaan aplikasi. Tujuannya adalah mencari solusi terbaik yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. "Kami berusaha menjembatani komunikasi antara aplikator dan pengemudi ojol. Perlu ada diskusi mendalam karena masing-masing pihak memiliki perhitungan tersendiri," ujarnya.

Pemerintah menyadari bahwa aplikator berpendapat komposisi 80% untuk pengemudi dan 20% untuk aplikasi sudah ideal. Namun, aspirasi pengemudi menginginkan perubahan menjadi 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikasi. Oleh karena itu, dialog menjadi kunci untuk mencapai kesepakatan.

Pemerintah juga telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menerima audiensi dari perwakilan pengemudi ojol. "Bagaimanapun, saudara-saudara kita di ojol ini adalah salah satu motor penggerak ekonomi. Jumlahnya cukup besar dan kontribusinya terhadap perekonomian juga signifikan," pungkasnya. Dengan turun tangannya pemerintah, diharapkan polemik potongan aplikasi ojol ini dapat segera terselesaikan dengan solusi yang adil bagi semua pihak.

Scroll to Top