Pemerintahan Presiden Trump membuat pengumuman penting terkait vaksin COVID-19. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tidak lagi merekomendasikan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak sehat dan wanita hamil.
Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam strategi vaksinasi nasional. Robert F. Kennedy Jr., Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, mengkritik administrasi sebelumnya karena mendorong vaksinasi pada anak-anak tanpa data pendukung yang kuat.
Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), Marty Makary, menegaskan bahwa bukti yang ada tidak menunjukkan kebutuhan vaksin bagi anak-anak sehat. Banyak negara lain juga telah menghentikan rekomendasi serupa.
Kebijakan baru ini muncul setelah para pejabat kesehatan mengisyaratkan akan memperketat akses ke vaksin penguat (booster) COVID-19 tahunan. Vaksin penguat tetap direkomendasikan untuk kelompok usia lanjut dan populasi berisiko.
Sebelumnya, vaksin COVID-19 direkomendasikan untuk semua individu berusia enam bulan ke atas. Di bawah kerangka kerja baru, warga berusia 65 tahun ke atas dan populasi berisiko tinggi masih dapat menerima suntikan penguat COVID, tetapi populasi lain mungkin memerlukan pengujian lebih ketat sebelum vaksin direkomendasikan.
Tokoh-tokoh seperti Kennedy, Makary, dan Direktur Institut Kesehatan Nasional (NIH), Jay Bhattacharya, telah lama menyuarakan keraguan tentang distribusi vaksin COVID-19 kepada kelompok dengan risiko rendah.
Kennedy menyatakan bahwa keputusan ini selaras dengan "akal sehat dan ilmu pengetahuan yang baik" dan membawa AS lebih dekat untuk mewujudkan janji Presiden Trump untuk "Membuat Amerika Sehat Kembali."
Pengumuman ini menempatkan AS sejajar dengan negara-negara lain yang telah menerapkan persyaratan lebih ketat terkait vaksinasi COVID-19. Negara-negara ini memiliki kriteria yang lebih selektif dalam merekomendasikan suntikan COVID-19.