Avengers: Doomsday – Doctor Doom Rebut Kekuatan Loki?

Film Avengers: Doomsday yang sangat dinantikan, saat ini sedang dalam tahap produksi, secara resmi ditetapkan sebagai pembuka gerbang menuju puncak Multiverse Saga di Marvel Cinematic Universe (MCU). Dijadwalkan tayang pada 18 Desember 2026, film ini akan segera disusul oleh Avengers: Secret Wars di tahun berikutnya. Kabar gembira telah dikonfirmasi, termasuk kembalinya Robert Downey Jr. ke MCU. Namun, kejutan terbesar adalah perannya yang berbeda; bukan lagi Tony Stark, melainkan Victor Von Doom, alias Doctor Doom, yang ikonik dan menakutkan.

Dalam adaptasi ini, Doom diposisikan sebagai ancaman utama, bahkan melebihi Thanos. Teori yang kuat menyatakan bahwa Doom akan memburu Loki, Sang Dewa Cerita, demi merebut kekuatannya dan menguasai seluruh multiverse. Jika teori ini terbukti benar, Doomsday berpotensi menjadi salah satu film MCU yang paling dramatis dan bersejarah.

Victor Von Doom Mengguncang MCU

Kembalinya Robert Downey Jr. sebagai Victor Von Doom adalah kejutan yang menyenangkan. Ia dikenal sebagai wajah ikonik Iron Man, dan kehadirannya membangkitkan emosi yang mendalam di kalangan penggemar. Peran barunya sebagai Doom memberikan angin segar, menandakan transformasi naratif yang besar di MCU. Doom bukan karakter biasa. Dalam komik, ia adalah penguasa Latveria dengan kecerdasan luar biasa, pemahaman mendalam tentang ilmu sihir, dan keyakinan kuat bahwa hanya dialah yang pantas mengatur dunia.

Dalam Secret Wars versi komik, Doom menjadi penguasa tunggal semesta baru bernama Battleworld setelah menyerap kekuatan Beyonders. Ia menciptakan realitasnya sendiri dan menjadi "God Emperor Doom," sosok yang lebih mirip dewa daripada manusia. Namun, MCU tampaknya tidak akan mengikuti alur komik sepenuhnya. Karena Beyonders belum diperkenalkan, sangat mungkin MCU akan menciptakan versi kekuatan lain yang dapat diserap Doom. Teori yang beredar mengindikasikan bahwa target utama Doom adalah Loki, yang kekuatannya kini melampaui batas biasa.

Peran Downey sebagai Doom membuka pintu bagi villain yang bukan hanya menakutkan dari segi kekuatan, tetapi juga menarik secara psikologis. Dengan karisma dan kedalaman karakter yang dimilikinya, Doom dapat menjadi musuh yang menyimpan trauma, keyakinan, dan ambisi yang kompleks. Ia bukan sekadar ingin menghancurkan, melainkan ingin memperbaiki semesta dengan cara yang menurutnya paling benar, bahkan jika itu berarti mengorbankan siapa pun yang menghalangi jalannya, termasuk penjaga multiverse itu sendiri.

Sebagai bagian dari dua film penutup saga besar, Doom tentu akan ditempatkan sebagai antagonis utama. Ia akan menjadi tantangan, bukan hanya fisik, tetapi juga ideologis bagi para Avengers. Kekacauan multiverse yang selama ini berkembang –dengan varian, garis waktu, dan realitas yang bercampur aduk– adalah sesuatu yang ingin ditata oleh Doom. Namun, solusinya bukanlah kompromi, melainkan dominasi. Dan untuk menguasai segalanya, ia membutuhkan kekuatan inti dari multiverse itu sendiri.

Di sinilah pembahasan tentang Loki menjadi relevan. Karena ketika berbicara tentang inti dari seluruh realitas, tidak ada yang lebih penting dari Dewa Cerita. Loki kini bukan lagi sekadar dewa penipu atau varian pemberontak, tetapi sosok yang telah menyatu dengan struktur semesta itu sendiri. Jika Doom benar-benar ingin menjadi penguasa, maka ia harus menggulingkan satu-satunya makhluk yang berdiri di puncak multiverse: Loki.

Scroll to Top