Alex Rins Lolos dari Tragedi di Silverstone, Perangkat Ketinggian Yamaha Kembali Bermasalah

Alex Rins mengalami balapan yang menegangkan di Silverstone, Minggu (25/5/2025), finis di urutan ke-13, terpaut jauh dari pemenang, Marco Bezzecchi. Balapan itu diwarnai insiden nyaris celaka saat ia menghindari Pecco Bagnaia yang terjatuh di depannya.

"Saya hampir menabrak Pecco Bagnaia. Dia terjatuh tepat di depan saya, dan saya melihat lehernya dengan jelas. Saya langsung mengerem sekuat tenaga untuk menghindarinya," ungkap Rins. Insiden ini membuatnya kehilangan banyak posisi.

Bagnaia, yang start dari posisi kedua, melebar di lap ketiga dan kemudian terjatuh di tikungan ketujuh pada lap keempat. Rins yang berada tepat di belakangnya, dengan sigap menghindar.

Selain insiden tersebut, Rins juga mengeluhkan masalah dengan ban yang sulit dipanaskan. "Kami kesulitan memanaskan ban, dan kami harus mencari tahu penyebabnya. Pembalap lain dengan motor yang sama sangat cepat di awal, sementara saya tidak bisa," ujarnya.

Nasib buruk Yamaha Factory Racing semakin lengkap ketika perangkat pengatur ketinggian belakang motor Rins mengalami kerusakan di lap terakhir, mengikuti jejak Fabio Quartararo yang mengalami masalah serupa di tengah balapan saat memimpin.

"Di lap terakhir, perangkat ketinggian belakang saya rusak di tikungan 15, sama seperti yang dialami Fabio," kata Rins. "Setelah bendera merah, saya sudah memberi tahu tim bahwa kami kesulitan mengembalikan motor ke ketinggian normal. Kami harus mengeluarkan banyak tenaga dengan rem."

Rins menjelaskan bahwa masalah perangkat ketinggian belakang ini sama untuk semua motor Yamaha. "Tidak mungkin mengendarai dengan perangkat belakang di bawah. Anda tidak tahu apakah ada oli yang keluar ke lintasan, dan motor mulai menyentuh semua yang ada di tanah. Untungnya, itu terjadi di akhir balapan, jadi saya hanya kehilangan dua posisi."

Meski merasa beruntung karena kerusakan tersebut tidak terlalu memengaruhi hasilnya, Rins menekankan pentingnya memahami penyebab masalah ini. "Kami harus memahami mengapa hal ini terjadi," tegasnya. "Kami perlu mencari tahu apa yang terjadi di awal balapan, karena di beberapa balapan terakhir, kecepatan kami dari pertengahan hingga akhir balapan sama dengan para pembalap di depan."

Scroll to Top