Drama internal mengguncang band rock legendaris The Who. Penggemar dibuat bingung dengan nasib drummer mereka, Zak Starkey, yang mengalami serangkaian pemecatan dan perekrutan kembali yang membingungkan dalam waktu singkat.
Kisah ini bermula setelah penampilan The Who di Royal Albert Hall pada pertengahan April 2025. Starkey dikabarkan dipecat dari band. Namun, seminggu kemudian, gitaris Pete Townshend mengklarifikasi bahwa Starkey tidak dipecat, melainkan diminta untuk meningkatkan kualitas permainannya.
Namun, kejutan kembali terjadi. Townshend, melalui Instagram resmi The Who, mengumumkan pemecatan kedua Starkey dan menunjuk Scott Devours sebagai penggantinya.
Starkey akhirnya buka suara melalui Instagram pribadinya. Ia mengklaim dipaksa untuk pensiun dan diminta untuk berbohong dengan mengatakan bahwa ia mengundurkan diri demi proyek pribadi.
"Saya dipecat dua minggu setelah diajak kembali, dan diminta untuk membuat pernyataan palsu tentang pengunduran diri saya demi proyek musik pribadi. Ini tidak benar," tulis Starkey. "Saya mencintai The Who dan tidak akan pernah berhenti!"
Starkey menambahkan bahwa vokalis The Who, Roger Daltrey, sempat meminta dirinya untuk menyatakan pensiun daripada dipecat. Namun, Starkey menolak untuk berbohong.
"Saya menjelaskan kepada Roger bahwa saya baru saja menghabiskan delapan minggu di studio saya di Jamaika untuk menyelesaikan proyek-proyek ini, dan grup saya, Mantra Of The Cosmos, merilis single di awal Juni," jelasnya.
Meskipun demikian, Starkey menegaskan bahwa perpisahannya dengan Daltrey berlangsung dengan baik dan damai. "Saya siap kapan pun The Who membutuhkan saya," lanjutnya.
Dalam klarifikasinya, Starkey juga menyatakan bahwa proyek musik pribadinya tidak pernah mengganggu jadwal The Who, sehingga tidak ada alasan baginya untuk dikeluarkan dari band.
"Saya tidak keluar. Saya mencintai The Who dan semua orang di dalamnya," tutupnya.