Menpora Buka Suara Soal Kemungkinan Red Sparks Batal ke Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memberikan komentar terkait kabar yang menyebutkan tim voli asal Korea Selatan, Red Sparks, terancam batal berkunjung ke Indonesia tahun ini.

Dito menjelaskan bahwa komunikasi antara pihak terkait dan Red Sparks masih terus berjalan. Ia menegaskan belum ada keputusan final mengenai pembatalan tersebut. Kendala utama yang dihadapi adalah penyesuaian jadwal.

"Sebenarnya, komunikasi antara LPDUK melalui Inaspro dengan Red Sparks sudah berlangsung. Isunya adalah mencari titik temu jadwal yang pas, terutama karena harus menyesuaikan dengan ketersediaan atlet wanita kita," ujar Dito di Jakarta, Senin (14/4).

Menurut Dito, Red Sparks mengusulkan jadwal kedatangan pada bulan Mei. Namun, periode tersebut bertepatan dengan babak final four dan grand final Proliga 2025.

"Red Sparks inginnya di bulan Mei, tetapi atlet kita sedang berlaga di Proliga. Sebelumnya, kami menawarkan April dan Juni, namun bentrok dengan agenda Red Sparks dan timnas mereka. Jadi, masalahnya memang ada di jadwal," jelasnya.

Dito juga menyampaikan harapannya agar Megawati Hangestri Pertiwi dapat turut serta jika Red Sparks benar-benar datang ke Indonesia. Ia menyatakan dukungannya kepada tim manapun yang diperkuat oleh bintang voli Indonesia tersebut.

Megawati sendiri telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dengan Red Sparks. Atlet asal Jember ini memilih untuk kembali ke Indonesia agar lebih dekat dengan ibundanya.

"Saya belum tahu detailnya soal itu. Saya sudah berbicara dengan Mega, menanyakan rencananya di sini. Saya berharap Megawati bisa memperkuat timnas putri. Bagaimanapun, itu adalah wewenang federasi, semoga federasi melihat performanya untuk timnas," pungkasnya.

Scroll to Top