Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan persetujuannya terhadap proposal gencatan senjata baru yang dimediasi oleh utusan Amerika Serikat, Steven Witkoff. Langkah ini menjadi sinyal potensi terobosan untuk mengakhiri agresi Israel yang berkelanjutan di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resminya, Hamas menyampaikan bahwa proposal tersebut mencakup kerangka kerja komprehensif yang meliputi gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, percepatan masuknya bantuan kemanusiaan, dan pembentukan komite profesional untuk mengelola urusan sipil di wilayah tersebut pasca-perjanjian.
Kesepakatan ini juga membahas pembebasan sepuluh tawanan Israel dan pengembalian jenazah, yang akan ditukar dengan sejumlah tahanan Palestina yang disepakati, dengan pengawasan dari mediator internasional. Hamas kini menunggu tanggapan akhir terhadap kerangka kerja yang diusulkan.
Sebelumnya, pejabat senior Hamas, Basem Naim, menyatakan bahwa inti dari inisiatif ini adalah "menghentikan perang, memastikan penarikan pasukan musuh, dan meletakkan dasar bagi gencatan senjata permanen."
Proposal yang diajukan oleh mediator Palestina-Amerika, Bishara Bahbah, dengan koordinasi dan persetujuan Steven Witkoff, menguraikan periode gencatan senjata awal selama 60 hari dengan imbalan pembebasan 10 tawanan Israel dalam dua gelombang. Hamas mengajukan usulan kontra dengan gencatan senjata 90 hari untuk pembebasan 10 tawanan, lima hidup dan lima meninggal, sebelum akhirnya disetujui durasi 70 hari.
Dokumen tersebut juga menekankan mekanisme untuk memfasilitasi akses kemanusiaan dan mengurangi serangan, serta menekankan bahwa periode gencatan senjata akan bersifat komprehensif dan dijamin sepenuhnya oleh Presiden AS Donald Trump. Selain itu, proposal tersebut menguraikan awal perundingan formal untuk mengakhiri perang selama periode gencatan senjata dan mencakup komitmen dari Hamas dan faksi lain untuk tidak menimbulkan ancaman di masa depan terhadap keamanan Israel.
Steve Witkoff menyampaikan bahwa Washington akan mengirimkan lembar persyaratan baru untuk perjanjian Gaza, dengan harapan akan disampaikan segera. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menekankan bahwa pemerintahannya berupaya untuk mempercepat pengiriman pasokan makanan ke warga Palestina di Gaza dan mendesak pihak-pihak terkait untuk menyetujui dokumen yang disampaikan oleh Witkoff.