Cegah Chikungunya, Kota Tangerang Gencarkan Aksi 4M di Masyarakat

Pemerintah Kota Tangerang mengintensifkan kembali gerakan 4M sebagai langkah utama pencegahan penyakit chikungunya yang disebabkan oleh virus dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Imbauan ini ditujukan kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Mengantisipasi musim pancaroba yang berpotensi meningkatkan genangan air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus menjadi gerakan kolektif. Penyakit chikungunya, yang tengah mewabah di beberapa wilayah Indonesia, dapat dicegah dengan tindakan sederhana namun berkelanjutan, yaitu melalui aksi 4M.

Aksi 4M meliputi:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  • Menutup rapat seluruh tempat penyimpanan air.
  • Membersihkan wadah-wadah yang berpotensi menampung air hujan.
  • Mengubur barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.

Selain aksi 4M, masyarakat juga disarankan untuk menggunakan losion anti nyamuk, memasang kelambu di tempat tidur, dan memasang kawat nyamuk pada ventilasi dan jendela. Konsumsi vitamin C secara rutin juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Upaya penanganan chikungunya di Kota Tangerang melibatkan kolaborasi multisektor. Sosialisasi PSN 4M Plus gencar dilakukan di seluruh puskesmas dan posyandu. Pemerintah Kota juga menggerakkan masyarakat dan pegawai untuk melakukan aksi bersih-bersih memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.

Dinas Pendidikan turut berperan aktif dengan menugaskan seluruh siswa untuk memeriksa keberadaan sarang nyamuk di rumah mereka. Bahkan, siswa dilibatkan sebagai kader jumantik sebagai bagian dari proyek sekolah, menjadikan mereka agen perubahan dalam pencegahan penyakit berbasis lingkungan.

Scroll to Top