Waspada! Kenali Tanda-Tanda Kanker Pada Anak yang Sering Terabaikan

Kanker pada anak seringkali menunjukkan gejala yang mirip dengan penyakit ringan sehari-hari, sehingga orang tua perlu lebih berhati-hati. Jika anak menunjukkan keluhan yang tidak kunjung sembuh atau berulang, segera periksakan ke dokter.

Berbeda dengan penyakit biasa yang membaik dalam beberapa hari, gejala kanker cenderung menetap dan bahkan memburuk jika tidak ditangani dengan cepat.

Anak yang menderita kanker dapat menunjukkan berbagai gejala, seperti penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, kelelahan yang berlebihan, dan nyeri tulang atau sendi yang terus-menerus. Selain itu, munculnya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan juga harus diwaspadai. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan meminimalkan efek samping pengobatan.

Gejala Umum Kanker pada Anak yang Perlu Diperhatikan

  • Benjolan atau Pembengkakan: Munculnya benjolan di kelenjar getah bening, perut, atau tulang yang tidak mengecil.
  • Kelelahan yang Tidak Wajar: Anak tampak mudah lelah, lesu, dan sering rewel tanpa sebab yang jelas.
  • Penurunan Berat Badan Drastis: Penurunan berat badan lebih dari 5% dalam sebulan tanpa diet atau aktivitas fisik berlebihan.
  • Demam atau Infeksi Berkepanjangan: Demam yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah diobati dengan antibiotik.

Faktor Risiko Kanker pada Anak

  • Kelainan Genetik: Mutasi gen yang diturunkan dari keluarga, seperti sindrom Li-Fraumeni atau retinoblastoma herediter.
  • Kerusakan DNA: Paparan radiasi tinggi atau zat karsinogenik sejak usia dini.
  • Faktor Lingkungan: Polusi udara, bahan kimia berbahaya, dan pola makan yang buruk dapat memengaruhi kesehatan sel.
  • Sistem Kekebalan Tubuh Lemah: Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap pertumbuhan sel abnormal.

Perhatikan perubahan perilaku dan kondisi fisik anak secara rutin sebagai langkah awal deteksi dini. Jika Anda menemukan satu atau lebih gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau onkologi anak. Pengobatan yang tepat waktu, seperti kemoterapi, radioterapi, atau transplantasi sel punca, memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi jika dilakukan pada stadium awal.

Scroll to Top