Waspada! Sakit Maag Berkepanjangan Bisa Jadi Gejala Kanker Hati

Seringkali diremehkan, sakit maag yang tak kunjung sembuh meski sudah diobati bisa jadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius, yaitu kanker hati. Sulitnya membedakan gejala maag dan kanker hati mengharuskan pemeriksaan lebih lanjut jika keluhan terus berlanjut.

Untuk memastikan kondisi sebenarnya, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan seperti USG hati, pengukuran AFP (Alfa Feto Protein), dan PIVKA II (Protein Induced by Vitamin K Absence or Antagonist). Jika hasil pemeriksaan awal mencurigakan, biopsi hati, MRI abdomen, atau CT-scan abdomen mungkin diperlukan untuk menegakkan diagnosis.

Kanker hati seringkali tidak menunjukkan gejala pada stadium awal. Namun, seiring perkembangan penyakit, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain nyeri perut, pembesaran perut, kulit dan mata menguning (jaundice), mudah memar dan perdarahan, serta penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas. Perbedaan utama dengan maag adalah sifatnya yang progresif, semakin lama semakin memburuk, sementara maag cenderung hilang timbul.

Oleh karena itu, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika rasa sakit maag tidak kunjung mereda dan semakin parah, terutama jika disertai dengan penurunan berat badan yang signifikan. Pemeriksaan USG dan endoskopi dapat membantu mendeteksi kemungkinan adanya kanker hati sejak dini.

Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang menyebabkan angka kematian tertinggi di Indonesia. Dengan jumlah kasus yang mencapai 21.392 orang pada tahun 2020, penting untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini penyakit ini.

Scroll to Top