Desa di Swiss Tertimbun Jutaan Kubik Es Akibat Gletser Alpen Runtuh

BERN – Tragedi mengerikan menimpa sebuah desa di Pegunungan Alpen, Swiss. Gletser yang mencair runtuh dahsyat, mengubur Desa Blatten di bawah jutaan meter kubik es, bebatuan, dan lumpur.

Rekaman video dramatis memperlihatkan desa itu lenyap ditelan longsoran es dan material, disertai suara gemuruh yang menakutkan. Awan debu raksasa membumbung tinggi, menyelimuti sebagian gunung saat puing-puing menghantam lembah.

Pihak berwenang setempat mengumumkan bahwa seorang pria berusia 64 tahun dilaporkan hilang dan tim penyelamat masih berupaya melakukan pencarian.

Evakuasi Desa Blatten telah dilakukan sebelumnya, memindahkan sekitar 300 penduduk beserta hewan ternak ke tempat yang lebih aman.

Citra satelit sebelum dan sesudah bencana, yang dirilis oleh Maxar Technologies, memperlihatkan dampak kehancuran yang sesungguhnya. Desa yang dulunya indah, kini rata dengan tanah dalam sekejap.

Gambar-gambar sebelum kejadian, yang diambil pada November 2024, menampilkan desa kecil dan rumah-rumah penduduk. Sementara itu, gambar pasca-keruntuhan pada 29 Mei menunjukkan Desa Blatten terkubur di bawah timbunan es dan puing-puing.

"Sekitar 90 persen desa tertutup atau hancur," ungkap pejabat keamanan wilayah Valais, Stephane Ganzer.

Pemerintah daerah menjelaskan bahwa sebagian besar Gletser Birch di atas desa runtuh, memicu longsor dahsyat yang juga menimbun dasar Sungai Lonza.

"Ini adalah skenario terburuk yang tak terbayangkan dan membawa malapetaka," kata ahli geologi pegunungan tinggi dan gletser dari Universitas Lausanne, Christophe Lambiel. Lambiel menambahkan bahwa meskipun ilmuwan telah memprediksi potensi longsoran batu, keruntuhan total gletser tidak diperkirakan.

Profesor lingkungan dan iklim dari Universitas Zurich, Christian Huggel, berpendapat bahwa perubahan iklim kemungkinan berperan dalam bencana ini. "Meskipun berbagai faktor berkontribusi di Blatten, diketahui bahwa lapisan tanah beku lokal telah terpengaruh oleh suhu yang lebih hangat di Pegunungan Alpen. Hilangnya lapisan tanah beku dapat mengganggu stabilitas batuan gunung," jelasnya.

Dalam konferensi pers yang penuh emosi, walikota setempat, Matthias Bellwald, memberikan kata-kata penghiburan. "Kita kehilangan desa, tapi bukan nyawa," ujarnya. "Desa ini mungkin terpuruk, tapi kita akan bangkit kembali. Kita akan bersatu dan membangun kembali. Semua mungkin."

Scroll to Top