Pengadilan Banding Amerika Serikat (AS) mengambil langkah penting dengan mengabulkan permintaan pemerintah untuk menangguhkan sementara keputusan pengadilan perdagangan yang sebelumnya membatalkan tarif impor skala luas yang diterapkan oleh mantan Presiden Donald Trump. Keputusan ini efektif menghidupkan kembali tarif kontroversial tersebut, setidaknya hingga proses banding selesai sepenuhnya.
Keputusan banding ini muncul sehari setelah Pengadilan Perdagangan Internasional AS menyatakan bahwa Trump telah melampaui batas kewenangannya saat menetapkan tarif atas dasar darurat nasional. Pengadilan perdagangan berpendapat bahwa tindakan Trump melanggar konstitusi, karena penetapan tarif merupakan wewenang eksklusif Kongres, bukan presiden.
Pengadilan banding telah memerintahkan pihak penggugat untuk menyerahkan tanggapan mereka pada 5 Juni, sementara pemerintah memiliki waktu hingga 9 Juni untuk memberikan jawaban. Penundaan ini memberikan kesempatan bagi pemerintahan AS untuk mempertahankan tarif yang telah memicu ketegangan perdagangan global.
Tarif yang sebelumnya dikenal sebagai "tarif Hari Kemerdekaan" oleh Trump ini mencakup berbagai produk dari Kanada, Meksiko, dan China. Trump menuduh ketiga negara tersebut sebagai jalur utama masuknya fentanil, narkotika berbahaya, ke AS.
Gedung Putih menyatakan bahwa keputusan pengadilan perdagangan tidak akan mengganggu jalannya negosiasi perdagangan yang telah direncanakan. Pejabat senior pemerintahan AS optimis bahwa mereka akan memenangkan banding atau bahkan menggunakan wewenang presiden lainnya untuk mempertahankan tarif tersebut.
Mantan Presiden Trump, melalui media sosialnya, mengecam keputusan pengadilan perdagangan sebagai "mengerikan dan anti-Amerika". Ia berharap Mahkamah Agung akan membatalkan putusan tersebut dan memperingatkan bahwa keputusan itu dapat "menghancurkan kekuasaan presiden".
Respons dari mitra dagang AS beragam. Inggris menyebut putusan itu sebagai urusan internal AS dan bagian dari proses hukum yang sedang berlangsung. Komisi Eropa dan Jerman memilih untuk tidak memberikan komentar, sementara Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyebut putusan pengadilan perdagangan sejalan dengan posisi Kanada bahwa tarif Trump melanggar hukum.
Pasar keuangan menyambut putusan ini dengan hati-hati, dengan penguatan saham yang dibatasi oleh ekspektasi bahwa proses banding akan memakan waktu yang lama. Analis menilai bahwa ketidakpastian masih tinggi, terutama mengingat tarif-tarif tersebut telah menyebabkan kerugian lebih dari USD34 miliar bagi pelaku usaha.
Beberapa tarif sektor tertentu, seperti baja, aluminium, dan otomotif, tetap berlaku karena diberlakukan di bawah otoritas yang berbeda atas nama keamanan nasional. Putusan pengadilan perdagangan tidak menyentuh jenis tarif ini.
Liberty Justice Center, yang mewakili lima usaha kecil penggugat tarif, menyebut penangguhan oleh pengadilan banding sebagai langkah prosedural biasa. Penasihat senior Liberty, Jeffrey Schwab, menyatakan keyakinannya bahwa pengadilan pada akhirnya akan berpihak pada usaha kecil yang terdampak serius oleh tarif.