Israel Ancam Hamas: Terima Kesepakatan Sandera atau Musnah!

Pemerintah Israel melontarkan ultimatum keras kepada Hamas terkait nasib para sandera di Gaza. Israel menegaskan bahwa Hamas harus menyetujui kesepakatan pembebasan sandera yang diusulkan, atau menghadapi konsekuensi berupa "pemusnahan". Pernyataan ini muncul bersamaan dengan klaim Presiden AS Donald Trump yang menyebut kesepakatan gencatan senjata sudah "sangat dekat".

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyampaikan bahwa Hamas diberi pilihan tegas: menerima proposal gencatan senjata yang digagas oleh utusan AS, Steve Witkoff, untuk pembebasan sandera, atau menghadapi kehancuran total. Ancaman ini disampaikan setelah Hamas menyatakan bahwa proposal kesepakatan tersebut tidak memenuhi tuntutan mereka.

Pemerintah Israel secara konsisten menyatakan bahwa penghancuran Hamas merupakan tujuan utama dari operasi militer mereka.

Negosiasi untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir 20 bulan di Gaza sejauh ini belum membuahkan hasil signifikan. Israel kembali melancarkan operasi militer pada bulan Maret lalu, setelah gencatan senjata singkat yang sempat terjalin.

Di sisi lain, Trump menyatakan kepada awak media bahwa kesepakatan tentang Gaza "sudah sangat dekat". Ia menambahkan bahwa pengumuman resmi akan disampaikan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Israel juga mengumumkan rencana pendirian 22 permukiman baru di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina. Keputusan ini diambil oleh kabinet keamanan Israel dan diumumkan oleh Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Pertahanan Israel Katz.

Ekspansi permukiman ini juga akan dibarengi dengan legalisasi pos-pos permukiman ilegal yang telah dibangun tanpa izin pemerintah.

Katz juga berjanji untuk membangun "negara Yahudi Israel" di Tepi Barat.

Permukiman Israel di wilayah Palestina dianggap ilegal menurut hukum internasional, dan dipandang sebagai penghalang utama bagi perdamaian abadi dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Scroll to Top