Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar mengejutkan datang dari dunia peralatan rumah tangga. Tupperware, brand yang telah menemani keluarga Indonesia selama 33 tahun, secara resmi menghentikan operasionalnya di Tanah Air sejak 31 Januari 2025. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi global perusahaan.
Namun, lebih dari sekadar wadah makanan, Tupperware dikenal dengan sistem penjualan uniknya: Tupperware Home Party. Konsep ini diperkenalkan oleh Brownie Wise, seorang wanita visioner yang menjadi kunci kesuksesan Tupperware.
Tupper dan Wise: Pertemuan yang Mengubah Segalanya
Earl Tupper, seorang ahli kimia, mendirikan perusahaan ini 77 tahun lalu. Ia menciptakan wadah plastik yang kuat namun ringan. Sayangnya, produk ini kurang diminati di toko-toko karena konsumen belum memahami keunggulannya.
Kehadiran Brownie Wise mengubah segalanya. Setelah menerima hadiah berupa set mangkuk Tupperware, Wise terpesona dengan produk tersebut. Ia kemudian menjadi wakil presiden Tupperware dan mengembangkan konsep "pesta rumahan" yang revolusioner.
Wise melihat peluang bagi wanita untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Melalui Tupperware, wanita Amerika bisa meraih karir, meningkatkan kepercayaan diri, dan mandiri secara finansial. Konsep pemasaran langsung ini membawa Tupperware ke seluruh pelosok Amerika, bahkan mendunia. Peralatan dapur plastik kedap udara ini dengan cepat menggantikan peralatan dapur kaca yang populer sebelumnya.
Kekuatan Pemberdayaan Perempuan
Pada tahun 1950-an, penjualan Tupperware meroket hingga 25 kali lipat dalam tiga tahun. Tanpa iklan yang masif, Tupperware menjadi fenomena. Pada tahun 1954, perusahaan merekrut hampir 9.000 konsultan, mayoritas adalah wanita. Pesta Tupperware menjadi semakin populer dan digemari.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran Wise yang memimpin ribuan konsultan penjualan independen. Ia bahkan menjadi wanita pertama yang menghiasi sampul majalah Business Week. Kemampuannya dalam memahami budaya populer dan aspirasi masyarakat membantu merekrut ribuan wanita untuk berkarir, di saat peran wanita masih terbatas pada urusan rumah tangga. Popularitas Wise semakin meningkat melalui penampilannya di TV, majalah, dan surat kabar.
Sayangnya, ketenaran Wise justru menimbulkan konflik dengan Tupper. Perbedaan pendapat yang tak kunjung usai membuat Tupper memaksa Wise keluar dari perusahaan pada Januari 1958. Namanya dihapus dari seluruh literatur perusahaan, dan ia hanya menerima pesangon sebesar gaji satu tahun. Pada tahun yang sama, Tupper menjual The Tupperware Company kepada Rexall seharga $16 juta.
Wise sempat mencoba mendirikan perusahaan kosmetik sendiri, Cinderella, namun tidak berhasil. Ia meninggal dunia pada tahun 1992 di Florida. Meskipun kontroversial, warisan Brownie Wise dalam membangun Tupperware sebagai ikon rumah tangga dan simbol pemberdayaan perempuan akan terus dikenang.