Ray Dalio Kritik Kebijakan Utang Negara dalam Buku Terbarunya

Miliarder terkemuka asal Amerika Serikat, Ray Dalio, kembali menjadi perbincangan hangat setelah meluncurkan buku terbarunya yang membahas isu krusial mengenai utang negara.

Dalam sebuah unggahan di platform X, Dalio mengumumkan peluncuran buku berjudul "How Countries Go Broke: The Big Cycle". Karya ini menganalisis secara mendalam bagaimana sebuah negara bisa mengalami kebangkrutan melalui siklus utang yang besar serta kekuatan struktural lainnya yang memengaruhi.

"Masalah utang pemerintah kita mungkin merupakan masalah terbesar kita. Saya menulis How Countries Go Broke: The Big Cycle untuk menyampaikan mekanisme dan indikatornya, untuk memperjelas apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, dan untuk memberi tahu orang-orang apa yang harus mereka lakukan untuk melindungi diri mereka darinya," tulis Dalio.

Dalam bukunya, pendiri perusahaan investasi Bridgewater Associates ini mengkritik keras pemerintahan Donald Trump yang dianggapnya membawa Amerika Serikat menjadi negara yang mirip dengan gerakan kanan garis keras pada era 1930-an.

Dalio menyoroti upaya Trump dalam memaksimalkan kekuasaan presiden dengan mengabaikan cabang-cabang pemerintahan lainnya, menyamakannya dengan tindakan yang pernah dilakukan oleh Andrew Jackson dan Franklin D. Roosevelt, namun dengan pendekatan yang lebih agresif.

Ia juga menyoroti bagaimana pemimpin yang agresif sering kali berupaya meredam oposisi dengan mengubah hukum untuk merebut kekuasaan khusus dan mengendalikan media untuk menyebarkan propaganda pro-pemerintah. Lebih lanjut, Dalio mempertanyakan apakah Donald Trump dapat dikategorikan sebagai seorang demagog, yaitu pemimpin politik yang memperoleh kekuasaan dengan memanfaatkan emosi, ketakutan, prasangka, dan keinginan publik.

Peluncuran buku ini menjadi sorotan di tengah isu pengunduran diri Dalio dari Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagatara Nusantara (Danantara). Meskipun demikian, CEO Danantara, Rosan Roeslani, telah membantah kabar tersebut dan menegaskan bahwa komunikasi dengan tim Dalio, termasuk putranya, Mark Dalio, berjalan dengan lancar.

Scroll to Top