GAZA – Investigasi mengungkapkan bahwa operasi militer Israel di Gaza telah membahayakan nyawa para tawanan, mengakibatkan kematian sedikitnya 20 sandera Israel.
Investigasi yang dilakukan menunjukkan bahwa selama 601 hari konflik sejak 7 Oktober 2023, tindakan militer Israel, termasuk serangan udara, secara langsung atau tidak langsung menyebabkan kematian para tawanan. Beberapa tawanan diduga dieksekusi oleh kelompok yang menahan mereka akibat aktivitas militer di sekitar lokasi.
Meskipun militer mengklaim telah mengambil tindakan pencegahan maksimal untuk melindungi sandera, investigasi tersebut menemukan bukti yang bertentangan. Sumber militer mengakui bahwa risiko terhadap sandera meningkat seiring dengan intensitas serangan. Serangan tetap dilanjutkan tanpa informasi pasti mengenai keberadaan para tawanan.
Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober 2023. Serangan tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa di pihak Palestina dan menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
Diperkirakan puluhan sandera masih berada di Gaza, sebagian di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, ribuan warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel dalam kondisi yang memprihatinkan.
Kritik terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu semakin meningkat, dengan tuduhan bahwa ia memperpanjang konflik demi kepentingan politiknya sendiri.