Tragedi Longsor Cirebon: Sopir Truk Selamat dari Maut, Tambang Ilegal Ditutup!

Cirebon – Suasana pilu masih menyelimuti kawasan tambang batu alam Gunung Kuda, Cirebon, pasca longsor dahsyat yang merenggut banyak nyawa. Di tengah duka, kisah ajaib datang dari Taryana (45), seorang sopir truk asal Indramayu, yang selamat setelah tertimbun longsor di dalam truknya.

Taryana, dengan wajah pucat pasi, menceritakan detik-detik mencekam saat kejadian. Ia baru saja memuat beberapa bucket batu ketika melihat batu-batu besar mulai berjatuhan dari lereng bukit. Refleks, ia berlari masuk ke kabin truk, sebelum longsoran besar menghantam lokasi tambang.

Terjebak dalam kegelapan dan ruang sempit, Taryana berusaha tenang. Beruntung, ponselnya masih berfungsi. "Saya langsung telepon teman, bilang saya masih hidup, kejepit di kabin. Minta tolong secepatnya," ungkapnya.

Tim penyelamat berjuang keras mengevakuasi Taryana. Dongkrak tidak mempan karena posisi truk yang terjepit. Akhirnya, mereka menggunakan pipa besi untuk membengkokkan setir truk. "Setelah setir bengkok, saya bisa keluar. Alhamdulillah, hanya tangan yang nyeri, tapi saya selamat," ujarnya dengan nada syukur.

Taryana mengungkapkan, saat kejadian ada sekitar 20 orang di lokasi, termasuk keluarga pekerja. Beberapa kendaraan lain juga tertimbun, bahkan ada yang membawa istri dan anak penambang. "Saya lihat mobil lain kena, yang bawa keluarga. Kabarnya mereka meninggal," ucapnya pilu.

Hingga Sabtu pagi, 14 korban telah ditemukan meninggal dunia. Proses evakuasi terus berlanjut dengan melibatkan ratusan personel dari berbagai instansi. Fokus pencarian dibagi dalam dua sektor, timur dan barat, menyesuaikan lokasi korban yang diduga masih tertimbun.

Keselamatan tim evakuasi menjadi prioritas utama, mengingat risiko longsor susulan masih tinggi. Setiap tahapan pencarian diawali dengan asesmen bersama tim ahli.

Tragedi Gunung Kuda mengungkap masalah serius terkait pengelolaan tambang yang tidak aman. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memerintahkan penutupan permanen tambang tersebut dan mencabut izin operasionalnya. Selain fokus pada pencarian korban, pemerintah juga mengevaluasi seluruh izin tambang di Jawa Barat, terutama di kawasan rawan bencana.

Scroll to Top