Kabar gembira menghampiri sembilan pemain Liga 1 yang tengah berjuang dalam pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia. Di tengah persiapan menghadapi tantangan berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026, nilai pasar mereka justru melonjak, memberikan suntikan semangat tambahan.
Rizky Ridho, bek tangguh Persija Jakarta, menjadi yang paling merasakan berkah ini. Ia kini menyandang status pemain termahal di Liga 1, dengan nilai pasar mencapai Rp9,56 miliar. Peningkatan signifikan ini menempatkannya sebagai aset berharga bagi klub dan tim nasional.
Tak hanya Ridho, Egy Maulana Vikri dan Yakob Sayuri juga mencatatkan kenaikan nilai pasar yang menggembirakan. Keduanya kini memiliki nilai yang sama, yaitu Rp6,08 miliar, menandakan performa apik mereka di lapangan.
Nama-nama lain seperti Ricky Kambuaya, Ernando Ari, Yance Sayuri, Beckham Putra, Ramadhan Sananta, dan Reza Arya juga turut merasakan dampak positif dengan kenaikan nilai pasar masing-masing.
Namun, di tengah euforia ini, Stefano Lilipaly harus menerima kenyataan pahit. Nilai pasar gelandang Borneo FC ini justru mengalami penurunan, dari Rp4,35 miliar menjadi Rp3,91 miliar. Kabar ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Lilipaly untuk membuktikan kualitasnya.
Sementara itu, Nadeo Argawinata, rekan setim Lilipaly di Borneo FC, menjadi satu-satunya pemain yang nilai pasarnya tidak mengalami perubahan.
Kenaikan nilai pasar ini tidak hanya menguntungkan para pemain, tetapi juga memberikan dampak positif bagi klub-klub Liga 1. Nilai investasi klub terhadap para pemain andalan mereka ikut terdongkrak, terutama menjelang jendela transfer berikutnya.
Namun, peningkatan ini juga membawa ekspektasi yang lebih tinggi. Para pemain diharapkan mampu menunjukkan performa terbaik mereka di setiap pertandingan, terutama saat menghadapi laga penting melawan China dan Jepang.
TC ini menjadi ajang pembuktian bagi seluruh pemain, termasuk Rizky Ridho dan Stefano Lilipaly. Mereka bertekad untuk memperkuat kerja sama tim dan membuktikan bahwa mereka layak mengenakan seragam Garuda.