Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, berduka. Longsor di lokasi penambangan batu alam menelan korban jiwa belasan orang. Kejadian yang berlangsung pada Jumat (30/5) pagi itu tak hanya merenggut nyawa, namun juga mengubur alat berat ekskavator.
Tim gabungan dari berbagai instansi terus berupaya mengevakuasi korban. Data terakhir menyebutkan masih ada sebelas orang yang dinyatakan hilang.
Pihak kepolisian bergerak cepat melakukan investigasi terkait penyebab longsor. Beberapa pihak pengelola tambang telah dimintai keterangan.
Korban Meninggal dan Hilang
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Hingga saat ini, tim SAR telah menemukan 14 korban dalam kondisi meninggal dunia. Selain itu, empat orang lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Kepolisian mencatat sebelas orang masih belum ditemukan. Informasi ini didapatkan dari laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya di area tambang.
Pemeriksaan Pengelola Tambang
Polisi telah memeriksa enam orang dari pihak pengelola tambang terkait insiden longsor ini. Detail hasil pemeriksaan belum diungkapkan ke publik. Semua korban meninggal telah teridentifikasi dan proses pendataan bersama keluarga sedang dilakukan.
Dugaan Tindak Pidana Diusut Tuntas
Kepolisian tengah menyelidiki adanya dugaan kelalaian dalam peristiwa longsor ini, menyusul pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) terhadap tiga perusahaan pengelola tambang di area tersebut.
Penyelidikan awal mengindikasikan adanya potensi kesalahan dalam metode penambangan yang diterapkan. Jika ditemukan kelalaian dalam penerapan standar operasional keselamatan, pihak berwenang akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Beberapa undang-undang diterapkan dalam kasus ini, termasuk UU terkait pertambangan, keselamatan kerja, lingkungan hidup, serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian. Pihak kepolisian menegaskan akan melakukan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku.