Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, dengan tegas menolak ambisi Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, untuk mewujudkan ‘Negara Yahudi Israel’ di wilayah Tepi Barat. Menurutnya, inisiatif tersebut hanya akan memperpanjang konflik dan permusuhan yang sudah berlangsung lama.
"Gagasan yang digaungkan oleh Menhan Israel dan gerakan zionisme ini jelas tidak dapat diterima. Tindakan ini hanya akan memicu permusuhan yang lebih besar dan menjadikan Israel sebagai negara penjajah yang paling terkenal di era modern," ujarnya.
Anwar Abbas menyatakan bahwa dirinya tidak terkejut mendengar pernyataan tersebut, karena gagasan itu telah lama menjadi bagian dari agenda gerakan zionisme Israel. Bahkan, gerakan tersebut tidak hanya berambisi menjadikan Tepi Barat sebagai bagian dari Israel, tetapi juga seluruh wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, sebagian wilayah Saudi dan Irak, serta Mesir, untuk membentuk negara "Israel Raya" impian mereka.
Anwar mengimbau semua pihak untuk tidak mudah percaya pada klaim-klaim Israel, karena negara tersebut sejak lama memiliki niat untuk mencaplok seluruh wilayah Palestina dan negara-negara tetangganya.
"Sikap dan rencana ini tentu saja tidak dapat kita terima, karena Indonesia adalah negara yang sangat menentang penjajahan. Praktik penjajahan jelas tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, sebagaimana ditegaskan dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," tegasnya.
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan tekadnya untuk mendirikan ‘Negara Yahudi Israel’ di Tepi Barat yang diduduki. Pernyataan ini disampaikan setelah pemerintah Israel mengumumkan pembangunan 22 permukiman baru di wilayah Palestina tersebut.
Permukiman Israel di Tepi Barat, yang dipandang sebagai penghalang utama bagi perdamaian abadi, seringkali dikecam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindakan ilegal menurut hukum internasional.