Konsumsi Alkohol Rutin Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas, Studi Ungkap!

Kanker pankreas dikenal sebagai salah satu jenis kanker yang sulit dideteksi dini, menyebabkan tingkat kesembuhan yang rendah. Sebuah studi terbaru mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara konsumsi alkohol rutin dengan peningkatan risiko penyakit mematikan ini.

Alkohol sendiri telah lama diklasifikasikan sebagai karsinogen oleh badan riset kanker internasional (IARC), terkait dengan berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, usus besar, kerongkongan, dan hati. Namun, hubungannya dengan kanker pankreas sebelumnya masih belum sepenuhnya dipahami.

Studi yang dipublikasikan di PLOS Medicine pada 20 Mei 2025, melibatkan analisis data dari 30 studi global dengan hampir 2,5 juta peserta. Peneliti menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah moderat secara signifikan meningkatkan risiko kanker pankreas dibandingkan dengan konsumsi ringan.

Detail Temuan Penting:

  • Setiap tambahan 10 gram alkohol per hari meningkatkan risiko kanker pankreas sebesar 3%.
  • Pada wanita, konsumsi 15-30 gram alkohol per hari meningkatkan risiko sebesar 12% dibandingkan peminum ringan.
  • Pada pria, konsumsi 30-60 gram alkohol per hari meningkatkan risiko sebesar 15%, sementara konsumsi lebih dari 60 gram alkohol per hari meningkatkan risiko hingga 36%.
  • Konsumsi bir dan liquor menunjukkan hubungan yang kuat dengan peningkatan risiko, sementara wine tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
  • Studi ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi alkohol dan kanker pankreas pada peserta asal Asia.

Para peneliti menekankan pentingnya temuan ini, mengingat kanker pankreas sering terdeteksi pada stadium lanjut. Implikasinya adalah, bahkan konsumsi alkohol dalam jumlah moderat pun dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Pentingnya Kewaspadaan:

Studi ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi alkohol. Mengurangi konsumsi alkohol atau bahkan berhenti sepenuhnya dapat menjadi langkah preventif yang penting.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi alkohol, karena jumlah yang lebih sedikit selalu lebih baik bagi kesehatan. Binge drinking juga harus dihindari karena dampak negatifnya bagi kesehatan.

Jika Anda merasa kesulitan untuk mengurangi atau berhenti minum alkohol, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional. Mereka dapat memberikan dukungan dan strategi yang tepat untuk membantu Anda mencapai tujuan kesehatan Anda. Selain itu, perhatikan bahwa alkohol juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan tidur, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Scroll to Top