Juara Liga Champions terus berganti, namun ada satu rekor yang seolah kebal waktu, yaitu rekor yang dipegang pelatih Timnas Indonesia saat ini, Patrick Kluivert.
Paris Saint-Germain (PSG) baru saja menorehkan sejarah dengan meraih gelar juara Liga Champions untuk pertama kalinya. Kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final menjadi bukti dominasi mereka di kancah Eropa.
Pertandingan puncak yang dihelat di Stadion Allianz Arena, Munchen, itu menyaksikan empat nama berbeda mencatatkan diri di papan skor: Achraf Hakimi, Desire Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.
Hakimi dan Kvaratskhelia boleh jadi berada di puncak performa, namun Doue dan Mayulu adalah representasi talenta muda yang menjanjikan. Keduanya masih berusia belasan tahun.
Meski begitu, mereka bukanlah pencetak gol termuda dalam sejarah final Liga Champions. Gelar tersebut masih menjadi milik Kluivert, yang mengantarkan Ajax meraih trofi juara pada musim 1994/1995.
Kala menjebol gawang AC Milan 30 tahun lalu, Kluivert baru berusia 18 tahun dan 327 hari.
Mayulu menjadi pemain yang paling mendekati rekor Kluivert. Pemain asal Prancis ini mencetak gol ke gawang Inter Milan pada usia 19 tahun dan 14 hari. Sementara Doue, mencetak gol semalam pada usia 19 tahun dan 352 hari.
Nama lain yang pernah mencetak gol di final Liga Champions saat masih sangat muda adalah Carlos Alberto. Ia membuka keunggulan Porto atas Monaco di final 2004 saat berusia 19 tahun dan 167 hari.
Kini, dengan Kluivert memimpin Timnas Indonesia, rekornya di final Liga Champions tampak kokoh dan mungkin akan terus bertahan selamanya.