Film tentang psikopat selalu memikat perhatian, menggali karakter dengan gangguan mental mendalam yang menampilkan perilaku antisosial, manipulatif, dan seringkali kekejaman tanpa belas kasihan. Namun, mari kita fokus pada satu karakter yang membangkitkan kengerian: Louis Bloom dari film Nightcrawler (2014), yang diperankan secara brilian oleh Jake Gyllenhaal.
Bloom, seorang pria penyendiri dan penuh ambisi di Los Angeles, awalnya hanya mencari pekerjaan untuk bertahan hidup. Hidupnya berubah drastis ketika ia tak sengaja menemukan dunia jurnalisme kriminal malam, tempat para "stringer" merekam kejadian mengerikan seperti kecelakaan, kejahatan, dan bencana untuk dijual ke stasiun TV lokal.
Bloom terobsesi dengan profesi ini dan dengan cepat menguasainya, meskipun metodenya sering kali melewati batas etika, bahkan mengerikan. Daya tarik dan gangguan dari Bloom terletak pada kepribadiannya yang bersemangat namun tanpa perasaan. Ia sangat cerdas, cepat belajar, dan berbicara dengan gaya yang kaku namun meyakinkan, seolah-olah ia menghafal buku-buku motivasi. Di balik ketenangannya, tersembunyi rasa haus akan kesuksesan yang tak terpadamkan. Ia tidak ragu untuk memanipulasi, mengancam, bahkan mengorbankan orang lain demi mendapatkan gambar yang paling sensasional.
Bloom perlahan berubah dari seorang pengamat menjadi pencipta tragedi. Kisahnya menyoroti bagaimana ambisi tanpa empati dapat berubah menjadi sesuatu yang mengerikan. Bloom bukanlah seorang penjahat konvensional yang membunuh secara langsung, tetapi ia lebih menakutkan karena mewakili sisi gelap dunia modern: eksploitasi tragedi demi rating dan keuntungan finansial. Ia adalah representasi sempurna dari ambisi yang merusak moral dan memicu kengerian di balik layar berita malam.