Jenderal Anil Chauhan: Pengakuan Kekalahan dan Reformasi Militer India

Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Anil Chauhan, membuat pernyataan mengejutkan terkait jatuhnya pesawat militer India oleh Pakistan. Dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV di sela-sela Dialog Shangri-La di Singapura, ia menekankan pentingnya memahami penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

"Yang penting bukan jet yang jatuh, tetapi mengapa mereka jatuh," ujar Chauhan. Ia menambahkan bahwa analisis kesalahan dan tindakan perbaikan setelahnya lebih krusial daripada sekadar fokus pada jumlah pesawat yang hilang.

Pernyataan ini muncul setelah Pakistan mengklaim menembak jatuh sejumlah jet tempur India, termasuk Rafale, Su-30MKI, dan MiG-29, selama serangan udara lintas perbatasan pada awal Mei. Meskipun Chauhan membantah klaim Pakistan mengenai jumlah jet yang ditembak jatuh, ia mengakui adanya kesalahan taktis yang perlu dievaluasi.

"Bagian baiknya adalah kami mampu memahami kesalahan taktis yang kami buat, memperbaikinya, lalu menerapkannya lagi," jelasnya.

Profil Jenderal Anil Chauhan

Jenderal Anil Chauhan ditunjuk sebagai Kepala Staf Pertahanan setelah posisi tersebut kosong akibat wafatnya Bipin Rawat. Penunjukannya menandai dorongan besar bagi indigenisasi peralatan pertahanan India.

Chauhan adalah perwira pensiunan pertama yang menduduki jabatan ini setelah adanya peraturan baru yang memperbolehkan personel pensiunan untuk dipilih. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat Timur dan Penasihat Militer untuk Dewan Keamanan Nasional.

Lahir pada 18 Mei 1961, Chauhan ditugaskan ke 11 Gorkha Rifles Angkatan Darat India pada tahun 1981. Ia adalah alumni Akademi Pertahanan Nasional, Khadakwasla, dan Akademi Militer India, Dehradun. Selama karirnya, ia memimpin Divisi Infanteri di Baramula dan korps di Timur Laut. Ia juga pernah bertugas dalam misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Angola.

Selain karir militernya, Chauhan juga dikenal sebagai penulis. Ia telah menulis buku berjudul "Aftermath of A Nuclear Attack" dan "History of 11 Gorkha Rifles Regimental Centre". Ia juga memiliki minat besar pada seni Tibet. Atas pengabdiannya, ia dianugerahi berbagai medali penghargaan, termasuk Param Vishisht Seva Medal.

Pernyataan Jenderal Chauhan muncul di tengah ketegangan antara India dan Pakistan, yang dipicu oleh serangan di Kashmir yang dikelola India pada bulan April. Ketegangan mereda setelah adanya pengumuman gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.

Scroll to Top