Jakarta – Dua jembatan di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina ambruk pada Sabtu malam, mengakibatkan kereta api tergelincir. Pihak berwenang Rusia mengkategorikan kejadian ini sebagai tindakan terorisme.
Menurut penyelidikan awal, runtuhnya kedua jembatan di wilayah perbatasan Kursk dan Bryansk disebabkan oleh ledakan. Namun, belum ada pernyataan resmi mengenai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Komite Investigasi Rusia menyatakan bahwa insiden ini telah diklasifikasikan sebagai tindakan terorisme, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang anggota parlemen senior dari partai berkuasa menuding Ukraina sebagai "kantong teroris" yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Namun, Ukraina belum memberikan komentar terkait tuduhan tersebut.
Sejak Rusia melancarkan operasi militer skala penuh di Ukraina pada tahun 2022, Rusia telah menghadapi serangkaian serangan sabotase, terutama yang menargetkan jaringan rel kereta api yang luas.
Kyiv menuduh Rusia menggunakan jaringan rel kereta api untuk mengangkut pasukan dan persenjataan ke wilayah Ukraina.
Dalam insiden terpisah, sebuah jembatan jalan di wilayah Bryansk runtuh akibat ledakan pada Sabtu malam. Sementara itu, di wilayah Kursk, sebuah jembatan kereta api juga hancur akibat ledakan pada Minggu dini hari.
Belum dapat dipastikan apakah kedua insiden ini saling terkait. Insiden di wilayah Bryansk menyebabkan kereta api tergelincir, mengakibatkan 7 orang meninggal dan 69 lainnya terluka.
Di wilayah Kursk, jembatan rel yang runtuh menimpa jalan di bawahnya, menyebabkan kereta barang tergelincir. Seorang masinis mengalami cedera kaki dan dilarikan ke rumah sakit.