Bek Manchester United, Matthijs de Ligt, memberikan dukungan penuh terhadap gaya kepemimpinan manajernya, Ruben Amorim, yang dikenal sangat blak-blakan dalam menyampaikan pendapat. De Ligt meyakini, kejujuran Amorim akan membawa dampak positif bagi tim di masa mendatang.
Amorim tak jarang melontarkan kritik pedas terhadap performa Manchester United, bahkan menyebut timnya sebagai yang terburuk dalam sejarah klub. Meski menuai kritik dari berbagai pihak, De Ligt justru melihatnya sebagai hal yang positif.
"Saya berasal dari Belanda, jadi saya menyukainya. Mungkin media terkejut karena ini tidak biasa," ujar De Ligt. "Namun, rasanya menyenangkan melihat seseorang berbicara apa adanya, mengungkapkan pikiran mereka secara jujur."
De Ligt menekankan bahwa keterbukaan Amorim membangun rasa saling percaya antara pemain dan pelatih. Ia merasa mudah berkomunikasi dengan Amorim, sesuatu yang jarang ia rasakan dengan manajer sebelumnya.
Bek berusia 25 tahun itu percaya bahwa kualitas sebenarnya Amorim belum sepenuhnya terlihat karena hasil mengecewakan yang diraih Manchester United. Dengan upaya klub untuk membangun tim yang lebih sesuai dengan visi Amorim, De Ligt optimis akan ada peningkatan signifikan di musim depan.
"Dia sangat memperhatikan detail. Sebelum merekrut pemain baru, dia selalu mempertimbangkan budaya tim, apa yang perlu diubah, dan bagaimana meningkatkan klub," jelas De Ligt. "Mulai musim depan, kita akan lebih banyak melihat itu. Saya pikir dia ingin membangun tim yang solid, saling mendukung, dan memaksimalkan potensi yang ada."
De Ligt menyimpulkan bahwa, meskipun memiliki pemain-pemain bertalenta, kelemahan Manchester United terletak pada kekompakan tim. Ia berharap, di bawah kepemimpinan Amorim, hal ini dapat diatasi.