Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola Eropa dengan merengkuh trofi Liga Champions pertama mereka. Kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, menjadi bukti dominasi Les Parisiens di kancah Eropa.
Meskipun berpesta pora dengan trofi paling bergengsi di Benua Biru, para pemain PSG tidak diizinkan membawa pulang trofi asli ke Paris. Sesuai aturan ketat dari UEFA, mereka hanya berhak atas replika trofi.
Kapten PSG, Marquinhos, sempat merasakan euforia mengangkat trofi Si Kuping Besar usai laga final. Namun, kebahagiaan itu hanya berlangsung sesaat. UEFA menegaskan bahwa trofi asli harus tetap berada di markas mereka di Nyon, Swiss.
Sebagai kompensasi, PSG menerima trofi replika resmi yang akan dipamerkan dalam parade kemenangan di Champs-Élysées.
Regulasi Ketat UEFA Terkait Trofi Liga Champions
UEFA menerapkan aturan ketat mengenai kepemilikan dan peredaran trofi Liga Champions. Klub juara hanya diperbolehkan menyimpan replika, yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan UEFA. Bahkan, setiap perpindahan replika trofi memerlukan izin resmi dari badan sepak bola Eropa tersebut.
Replika trofi akan dipajang di Parc des Princes, stadion kebanggaan PSG, sebagai simbol pencapaian bersejarah. Klub juga wajib melaporkan lokasi penyimpanan trofi secara detail kepada UEFA, yang berhak melakukan inspeksi sewaktu-waktu.
Kapan Klub Bisa Memiliki Trofi Asli?
Trofi Liga Champions asli baru bisa dimiliki secara permanen oleh klub yang berhasil meraih lima gelar juara atau tiga gelar berturut-turut. Namun, sejak tahun 2008, hanya syarat lima gelar juara yang masih berlaku.
Hingga saat ini, hanya empat klub yang berhak menyimpan trofi asli: Ajax Amsterdam, Bayern Muenchen, AC Milan, dan Liverpool. Real Madrid, meskipun mengoleksi 15 gelar, memilih untuk tidak menyimpan trofi secara permanen, meskipun memenuhi syarat.
Dengan gelar pertama ini, PSG masih membutuhkan empat trofi tambahan untuk bisa memiliki trofi asli di Paris suatu saat nanti.
Kemenangan besar PSG atas Inter Milan mencatatkan rekor sebagai margin kemenangan terbesar di final antarklub Eropa sejak era Liga Champions. Inter Milan juga menjadi tim pertama yang kebobolan lima gol di final Liga Champions. Terakhir kali final dengan skor serupa terjadi pada tahun 1962, saat Benfica mengalahkan Real Madrid 5-3 di final Piala Champions.