Presiden Donald Trump akhirnya memberikan tanggapan mengenai kemungkinan pemberian grasi kepada Sean "Diddy" Combs, yang juga dikenal sebagai P Diddy.
Meskipun belum mengambil keputusan pasti, Trump tidak menutup kemungkinan untuk memberikan pengampunan tersebut. "Belum ada yang menanyakan hal ini sebelumnya. Anda adalah orang pertama yang bertanya," ujar Trump kepada seorang reporter Fox News. "Saya akan melihat perkembangannya terlebih dahulu. Kasus ini cukup banyak diberitakan, meskipun saya belum benar-benar mengikutinya."
P Diddy saat ini menghadapi lima dakwaan serius, termasuk konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan dugaan keterlibatan dalam prostitusi. Dalam persidangan yang telah berlangsung selama 13 hari, pendiri Bad Boy Records tersebut bersikeras menyatakan dirinya tidak bersalah. Namun, jika terbukti bersalah atas semua dakwaan, ia terancam hukuman penjara seumur hidup.
Selain kasus federal yang sedang berlangsung, P Diddy juga menghadapi lebih dari 70 gugatan sipil sejak 2023, terkait dengan tuduhan kekerasan seksual, pelecehan, dan perdagangan manusia. Gugatan-gugatan ini akan ditangani secara terpisah dari kasus federal.
Berbeda dengan kebiasaan presiden Amerika Serikat yang biasanya memberikan pengampunan di akhir masa jabatan, Trump dikenal aktif menggunakan kekuasaan grasinya sejak awal menjabat pada tahun 2017, untuk meringankan hukuman orang-orang yang terlibat dalam kasus-kasus besar.
Pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah P Diddy akan menjadi salah satu nama yang masuk dalam daftar penerima pengampunan dari Trump selanjutnya?