Para astronom telah menemukan sebuah bintang yang perilaku nya sangat tidak biasa, memancarkan kombinasi unik antara gelombang radio dan sinar-X. Penemuan ini menjadikannya bagian dari kelas objek langit yang baru diidentifikasi beberapa tahun lalu.
Bintang ini terletak sekitar 15.000 tahun cahaya dari Bumi, di galaksi Bima Sakti ke arah konstelasi Scutum. Uniknya, bintang ini berkedip setiap 44 menit dalam gelombang radio dan emisi sinar-X.
Bintang misterius ini termasuk dalam kategori "transien radio periode panjang," yang dikenal menghasilkan semburan gelombang radio terang secara berkala, mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam. Ini jauh lebih lama dibandingkan dengan pulsar, bintang neutron berputar cepat yang biasanya berkedip dalam milidetik hingga detik.
"Apa sebenarnya objek ini dan bagaimana mereka menghasilkan sinyal-sinyal yang tidak biasa ini masih menjadi teka-teki," kata para peneliti.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber, termasuk Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA dan teleskop ASKAP di Australia.
Meskipun emisi gelombang radio dari objek ini mirip dengan contoh lain dalam kelasnya, objek ini menjadi satu-satunya yang diketahui memancarkan sinar-X.
Para ilmuwan memiliki beberapa hipotesis mengenai sifat bintang ini. Kemungkinan, bintang ini adalah magnetar, bintang neutron dengan medan magnet yang sangat kuat. Alternatif lain, bisa jadi bintang katai putih, sisa bintang yang sangat padat, yang berorbit dekat dan cepat di sekitar bintang pendamping kecil dalam sistem biner.
"Namun, tidak ada penjelasan yang sepenuhnya memuaskan untuk semua fitur pengamatan yang kita lihat," ungkap para peneliti.
Bintang dengan massa hingga delapan kali massa Matahari biasanya berakhir sebagai katai putih. Setelah kehabisan bahan bakar hidrogen, gravitasi menyebabkan mereka runtuh dan meledakkan lapisan luarnya, meninggalkan inti padat seukuran Bumi.
Gelombang radio yang teramati berpotensi dihasilkan oleh interaksi antara katai putih dan bintang pendamping. Kecerahan radio objek ini sangat fluktuatif. Sebelumnya tidak terdeteksi emisi radio dari objek ini sebelum November 2023. Namun, pada Februari 2024, tiba-tiba menjadi sangat terang.
Hanya segelintir objek di langit yang pernah mencapai kecerahan seperti itu dalam gelombang radio. Bersamaan dengan itu, para ilmuwan juga mendeteksi denyut sinar-X dari objek tersebut. Kini, emisi radio masih terdeteksi, tetapi jauh lebih redup.
Penemuan sinar-X ini merupakan keberuntungan, karena teleskop luar angkasa Chandra milik NASA secara kebetulan menangkap sumber tersebut selama fase terangnya yang "gila" saat sedang mengamati objek lain.