Serangan Drone Ukraina Hantam Pangkalan Udara Rusia, Puluhan Pesawat Hancur

Kyiv mengklaim keberhasilan melumpuhkan puluhan pesawat militer Rusia, termasuk pembom nuklir, dalam serangkaian serangan drone yang menargetkan pangkalan udara jauh di dalam wilayah Rusia.

Operasi yang diklaim oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menggunakan drone FPV ini, dilaporkan berhasil menghantam 41 pesawat pengebom berat Rusia. Serangan ini menyasar empat lapangan udara yang berlokasi ribuan kilometer dari perbatasan Ukraina.

Drone-drone tersebut diduga diselundupkan ke Rusia dengan disembunyikan di dalam truk. Pesawat yang dilaporkan hancur termasuk pembom nuklir TU-95 "Bear", pembom serang cepat TU-22 "Backfire", dan pesawat komando serta kontrol A-50 "Mainstay".

Salah satu pangkalan yang diserang berlokasi di wilayah Irkutsk, Siberia, berjarak lebih dari 4.000 kilometer dari Ukraina. Serangan lainnya dilaporkan terjadi di Murmansk di Lingkaran Arktik, Ryazan di tenggara Moskwa, dan Ivanovo di timur laut ibu kota Rusia.

Operasi yang diberi sandi "Web" ini membutuhkan waktu sekitar 18 bulan perencanaan. Jika klaim ini terkonfirmasi, serangan ini akan menjadi pukulan signifikan bagi kemampuan Rusia dalam melancarkan serangan rudal jarak jauh ke kota-kota di Ukraina.

Sumber keamanan Ukraina mengungkapkan bahwa drone FPV pertama-tama diangkut ke Rusia dan disembunyikan di bawah atap kabin kayu bergerak yang ditempatkan di truk. Atap kabin kemudian dibuka dari jarak jauh, memungkinkan drone untuk menyerang pesawat pengebom Rusia.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Rusia mengenai klaim serangan ini.

Scroll to Top