Hawaii kembali mengeluarkan peringatan kesehatan setelah Departemen Kesehatan Hawaii (DOH) mengonfirmasi kasus virus Zika yang terkait dengan perjalanan di Pulau Oahu. Dua individu diduga terpapar virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes ini.
Masyarakat, turis, dan pelaku bisnis diimbau untuk waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan. DOH merekomendasikan penggunaan obat nyamuk yang mengandung DEET (20-30%) dan mengenakan pakaian berlengan panjang dan longgar untuk meminimalisir gigitan nyamuk.
Selain perlindungan diri, penting juga untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di lingkungan sekitar. Pastikan jendela dan pintu dilengkapi dengan kelambu yang baik, serta singkirkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Gejala virus Zika umumnya ringan, seperti demam, ruam, sakit kepala, nyeri sendi, mata merah, dan nyeri otot. Meski sebagian besar orang yang terinfeksi tidak menyadari keberadaan virus ini, virus Zika menjadi perhatian khusus bagi ibu hamil karena dapat mempengaruhi perkembangan otak janin. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung saat berhubungan seksual sangat disarankan untuk mencegah penyebaran virus.
Kasus Zika terkait perjalanan terakhir di Hawaii terjadi pada tahun 2019. Epidemi Zika sempat merebak antara tahun 2014 dan 2017 di Amerika. Virus ini dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, hubungan seksual, atau dari ibu hamil ke janin.
Virus Zika mendapat perhatian global pada tahun 2015 setelah peningkatan kasus bayi lahir dengan mikrosefali (kepala kecil) di Brasil. Saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah atau pengobatan khusus untuk virus Zika, meskipun beberapa kandidat vaksin sedang dalam tahap pengembangan.
Oahu, yang terkenal dengan pantai-pantai indah, gunung berapi, dan Pearl Harbor, merupakan destinasi wisata yang populer. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan sangat penting untuk melindungi kesehatan selama berkunjung ke Oahu.