Kasus DBD di Kalimantan Timur Melonjak, Waspada!

Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), mencapai 2.210 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim menyerukan kewaspadaan dan tindakan preventif untuk menekan penyebaran penyakit ini.

Kepala Dinkes Kaltim menegaskan pentingnya data ini sebagai dasar untuk langkah pencegahan dan penanganan yang lebih efektif. Pemantauan terus dilakukan di seluruh wilayah Kaltim.

Balikpapan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi (602 kasus), diikuti Penajam Paser Utara (409 kasus) dan Kutai Kartanegara (407 kasus). Wilayah lain juga terdampak, dengan Kutai Timur (252 kasus), Samarinda (199 kasus), Bontang (130 kasus), Paser (85 kasus), dan Kutai Barat (71 kasus). Berau mencatat 49 kasus, dan Mahakam Ulu 6 kasus.

Sayangnya, lima kasus kematian akibat DBD dilaporkan di Kutai Kartanegara, Berau, Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kutai Timur.

Peningkatan kasus ini bertepatan dengan musim hujan, yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD. Selain DBD, musim hujan juga meningkatkan risiko penyakit lain seperti Leptospirosis.

Masyarakat diimbau untuk melakukan pencegahan dengan metode 3M Plus: menguras bak mandi dan tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak juga sangat penting.

Langkah pencegahan lainnya termasuk menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu dan losion anti-nyamuk, mempertimbangkan vaksinasi DBD, dan memasang kawat anti nyamuk di rumah.

Dinkes Kaltim terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan aktif melakukan langkah pencegahan DBD. 3M Plus adalah kunci utama dalam memutus rantai penularan virus ini.

Jika mengalami gejala seperti demam mendadak, nyeri otot hebat, atau munculnya bintik merah pada kulit, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Scroll to Top