Kota Bengkulu Tingkatkan Kewaspadaan DBD dengan Sosialisasi 3M Plus

Pemerintah Kota Bengkulu gencar melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan 3M Plus sebagai langkah preventif terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya.

Upaya ini dilakukan menyusul data yang menunjukkan adanya 148 kasus infeksi DBD di Kota Bengkulu sejak Januari hingga pertengahan Mei 2025, dengan dua kasus dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menekankan bahwa kunci utama pencegahan DBD terletak pada penerapan 3M, yaitu menguras bak mandi secara rutin seminggu sekali, mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air, dan menutup rapat tempat penampungan air. Tindakan ini bertujuan untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebaran DBD.

Selain sosialisasi, Pemkot Bengkulu juga aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk di area-area yang memiliki tingkat kasus DBD yang tinggi. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, mengingat cuaca yang tidak stabil dapat memicu perkembangbiakan nyamuk.

Puskesmas-puskesmas di Kota Bengkulu secara intensif memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai penanganan DBD. Fogging atau pengasapan dilakukan berdasarkan permintaan warga, meskipun disadari bahwa metode ini hanya efektif membunuh nyamuk dewasa.

Untuk pencegahan yang lebih berkelanjutan, puskesmas membentuk kader jentik yang bertugas melakukan inspeksi ke rumah-rumah warga untuk memeriksa keberadaan jentik nyamuk di bak mandi dan tempat penampungan air lainnya. Selain itu, abate, larvasida yang efektif membunuh jentik nyamuk, dibagikan secara gratis kepada masyarakat melalui puskesmas.

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menegaskan bahwa abate diberikan secara cuma-cuma dan telah didistribusikan ke seluruh puskesmas. Pihaknya akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku jika ditemukan ada puskesmas yang memperjualbelikan abate tersebut.

Scroll to Top