Asia mencatat peningkatan kasus COVID-19 yang dipicu oleh munculnya subvarian baru, termasuk NB.1.8.1. Selain itu, varian lain seperti XEC, JN.1, dan LF.7 juga turut berkontribusi pada penyebaran virus ini.
Korea Selatan:
CDC Korea melaporkan kenaikan kasus COVID-19 sebesar 8,8 persen selama minggu ke-21 (18-24 Mei), menandakan tren peningkatan selama dua minggu berturut-turut. Komunitas medis mengamati dengan seksama potensi kembalinya penyakit menular. Asosiasi Medis Korea (KMA) menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap virus pernapasan akut lainnya seperti rhinovirus, virus influenza B, dan virus parainfluenza yang juga beredar luas.
Hong Kong:
Hong Kong melaporkan kenaikan kasus COVID-19 yang diperkirakan akan bertahan tinggi dalam satu atau dua bulan ke depan. Pemerintah mendesak kelompok berisiko tinggi untuk segera mendapatkan vaksin booster guna mengurangi risiko komplikasi serius dan kematian. Dr. Edwin Tsui Lok-kin menjelaskan bahwa COVID-19 telah menjadi penyakit endemik dengan pola siklus, dengan peningkatan kasus diperkirakan terjadi setiap enam hingga sembilan bulan.
Thailand:
Data per 30 Mei 2025 menunjukkan 41.283 kasus baru, sehingga total kasus tahun ini menjadi 257.280. Dua kasus kematian baru dilaporkan, sehingga total kematian menjadi 52. Bangkok mencatat kasus terbanyak, diikuti Provinsi Chonburi. Tingkat infeksi tertinggi terjadi di kalangan orang dewasa usia kerja, pelajar, anak-anak, dan populasi lansia. Masyarakat diimbau untuk terus memantau situasi, terutama karena varian NB.1.8.1 terus menyebar dengan cepat.
Singapura:
Singapura mengalami peningkatan tajam dalam kasus COVID-19, dengan ratusan infeksi baru dilaporkan setiap hari. Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh varian NB.1.8.1. Kasus rawat inap juga meningkat menjadi rata-rata 350 per hari, naik dari 225 pada minggu sebelumnya. Sementara rawat inap ICU harian telah meningkat menjadi sembilan kasus.
Malaysia:
Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan bahwa situasi COVID-19 masih terkendali dan di bawah level waspada. Sebanyak 11.727 kasus COVID-19 telah tercatat sejak Minggu Epidemiologi (MEP) 1 hingga 19 tahun ini, dengan tren penurunan yang terus berlanjut sejak awal tahun. Rata-rata sekitar 600 kasus per minggu tercatat selama periode Minggu I/16 hingga Minggu I/19. Kementerian Kesehatan meyakinkan masyarakat bahwa angka tersebut masih di bawah ambang batas peringatan dan tindakan pengendalian yang tepat sedang dilaksanakan.