Mencari peluang investasi yang menjanjikan dividen di tahun 2025? Mikirsaham telah merilis daftar 26 saham dividen yang dianggap menarik, dengan pendekatan analisis yang segar. Tahun ini, penilaian didasarkan pada Mikirduit Score dan potensi dividend yield tertinggi.
Mikirduit Score menjadi acuan untuk menilai fundamental perusahaan, dengan rentang skor:
- 21-30: Netral
- 31-40: Baik
- 41-50: Sangat Baik
Saham-saham dengan skor netral pun tetap dipertimbangkan jika ada potensi pemulihan kinerja. Fokus utama adalah pada saham yang berpotensi memberikan dividen terbesar dari tahun buku 2025 (atau dividen interim semester II/2025 dan final di 2026). Pemilihan saham dibagi menjadi tiga kategori: large caps, middle caps, dan small caps.
Berikut adalah beberapa emiten yang menonjol:
TAPG (Large Caps): Dividen Menggiurkan dari Sektor Sawit
TAPG diproyeksikan menjadi saham large caps dengan dividend yield tertinggi. Meski pertumbuhan laba bersih diperkirakan stagnan di angka 0,85% menjadi Rp158 per saham, TAPG menawarkan potensi dividen yang menarik.
Kinerja TAPG di tahun 2023-2024 didorong oleh penurunan harga pupuk dan kenaikan harga jual rata-rata. Namun, tantangan di 2025 adalah potensi kenaikan biaya pupuk dan kondisi cuaca yang lebih basah yang dapat menghambat produksi.
TAPG terus berupaya melakukan pengembangan, termasuk pembangunan pabrik kelapa sawit baru di Kalimantan Timur dan bisnis biokokas bersama Toyota. Peremajaan tanaman sawit juga menjadi fokus, dengan target 1.000 hektar per tahun.
Dengan asumsi dividend payout ratio 80%, dividen per saham TAPG untuk tahun buku 2025 diperkirakan sekitar Rp126,8. Dengan harga saham per 2 Juni 2025, dividend yield mencapai sekitar 14,01%.
DMAS (Middle Caps): Prospek Cerah dari Sektor Properti Industri
DMAS menjadi pilihan menarik di kategori middle caps. Laba bersih DMAS diproyeksikan tumbuh 4% menjadi Rp29 per saham di 2025.
Target marketing sales DMAS di 2025 adalah Rp1,81 triliun, dengan permintaan lahan yang cukup besar di awal tahun. Meskipun laba bersih kuartal I/2025 mengalami penurunan akibat berakhirnya pendapatan dari Microsoft, DMAS berhasil mendapatkan pembeli lahan baru di sektor data center dan logistik.
Dengan dividend payout ratio konservatif 85%, dividen per saham DMAS untuk tahun buku 2025 berpotensi sekitar Rp24,65. Dividend yield diperkirakan mencapai 17,48%.
ASDM (Small Caps): Potensi Pertumbuhan dari Sektor Asuransi
ASDM menjadi saham dividen menarik di kategori small caps. Laba bersih ASDM diproyeksikan tumbuh 3,1% menjadi Rp80,88 per saham di 2025.
Saham small caps seperti ASDM memiliki risiko likuiditas yang lebih rendah, namun berpotensi memberikan kenaikan harga yang lebih agresif. Kinerja kuartal I/2025 menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang solid sebesar 20,25%.
ASDM fokus pada pengembangan produk, penguatan branding, dan optimalisasi saluran penjualan tradisional.
Dengan potensi dividend payout ratio 70%, dividen ASDM berpotensi sekitar Rp56 per saham. Dividend yield diperkirakan sekitar 10,58%.
Strategi Investasi Saham Dividen
Disarankan untuk membeli saham dividen saat harga masih murah, bukan setelah pengumuman atau menjelang cum-date. Gunakan strategi lump sum bertahap setelah pembagian dividen tahun ini atau dollar cost averaging saat harga masih terjangkau.
Saham dividen skala besar dan non-siklikal cocok untuk investasi jangka panjang (1-5 tahun).