Waspada DBD! Mataram Tingkatkan Upaya Pencegahan di Tengah Anomali Cuaca

Dinas Kesehatan Kota Mataram mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) akibat anomali cuaca yang sedang terjadi. Perubahan cuaca ekstrem yang tidak menentu, antara hujan dan panas, dapat menciptakan lingkungan ideal bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD.

Anomali cuaca ini berpotensi menyebabkan genangan air di berbagai tempat, yang kemudian menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk secara aktif membersihkan genangan air di sekitar rumah dan lingkungan.

Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran DBD. Kegiatan ini harus dilakukan secara rutin, terutama setelah hujan, sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat.

Meskipun data kumulatif kasus DBD di Kota Mataram periode Januari-Mei 2025 menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 308 kasus tanpa kematian, Dinas Kesehatan tidak ingin terlena. Upaya pencegahan terus digencarkan melalui PSN 4 plus dan fogging.

PSN 4 plus meliputi:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.
  • Memantau jentik nyamuk secara berkala.

Selain itu, Dinas Kesehatan telah memetakan wilayah-wilayah yang memiliki risiko tinggi DBD, atau zona merah, yang mencakup seluruh wilayah kerja 11 puskesmas di Kota Mataram. Wilayah timur, terutama Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya, masih mencatatkan angka kasus yang relatif tinggi. Kondisi ini dipicu oleh keberadaan gudang barang-barang, baik baru maupun bekas, serta masalah pengelolaan sampah.

Dinas Kesehatan Kota Mataram mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan aktif melakukan PSN 4 plus guna mencegah penyebaran DBD.

Scroll to Top