Indonesia Tawarkan Investasi dan Impor Guna Hindari Tarif AS

Pemerintah Indonesia berupaya meredam potensi penerapan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) dengan menawarkan peningkatan nilai impor produk AS hingga investasi melalui lembaga Danantara. Upaya ini merupakan respons terhadap kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia siap membeli produk-produk AS senilai US$19 miliar atau setara dengan Rp318,9 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.784 per dolar AS). Penawaran ini menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan delegasi Indonesia dengan perwakilan AS di Washington DC pada 16-23 April.

Selain peningkatan impor, Indonesia juga menawarkan investasi dari perusahaan-perusahaan Indonesia di AS melalui Danantara. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menjelaskan bahwa pemerintah akan memanfaatkan aset yang ada untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek investasi di AS.

Airlangga menambahkan bahwa ada beberapa kebijakan lain yang akan dinegosiasikan dengan AS, terutama terkait pelonggaran hambatan nontarif. Hal ini mengingat tarif perdagangan untuk barang-barang AS di Indonesia sudah relatif rendah, khususnya untuk komoditas pertanian seperti kedelai dan kapas.

Presiden Prabowo Subianto menugaskan sejumlah menteri untuk melobi Pemerintah AS terkait isu tarif. Tim lobi ini terdiri dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan beberapa wakil menteri lainnya. Mereka akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR).

Scroll to Top