Transformasi Lutesha Jadi Bos Mafia Bertato di "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal"

Lutesha Sadhewa hadir dengan penampilan yang jauh berbeda dalam film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal" (2025). Memerankan Vanya, seorang pemimpin gangster yang manipulatif, Lutesha mengubah total imejnya dengan deretan tato dan tindikan di wajah.

Tak hanya perubahan fisik, Lutesha juga menerapkan teknik akting khusus untuk menghidupkan karakter antagonis ini. Apa saja yang dilakukannya?

Peran Antagonis Pertama yang Menantang

Lutesha sangat antusias dengan peran Vanya, karakter antagonis pertamanya. Ia merasa tertantang untuk meracik karakter ini dan berkolaborasi dengan sutradara Adriyanto Dewo.

Kesulitan terbesarnya adalah memahami psikologi Vanya yang kompleks. Ia pun berdiskusi intens dengan sutradara untuk mendalami karakter tersebut.

Intimidasi Lewat Tempo Bicara dan Properti

Untuk menciptakan aura intimidasi ala bos mafia, Lutesha sengaja memperlambat tempo bicara Vanya dan menggunakan vape sebagai aksesori. Ia ingin menawarkan sesuatu yang baru, tidak terpaku pada stereotip gangster.

Inspirasinya datang dari karakter mafia dalam film-film seperti "The Godfather," di mana ketenangan justru menjadi sumber ancaman. Tempo bicara yang lambat menandakan karakter yang taktis, seperti predator yang mengamati mangsanya.

Riset Langsung di Korea Selatan

Pengambilan gambar di Korea Selatan memberikan kesempatan bagi Lutesha untuk melakukan riset langsung tentang gangster di sana.

Ia mengamati aktivitas orang-orang di Seosan, sebuah kota kecil yang ternyata memiliki banyak kelompok mafia. Lutesha juga mempelajari beberapa kata dan istilah yang digunakan, mengingat Vanya banyak berbicara dalam bahasa Korea.

Beruntung, ia mendapat bantuan dari seorang dialect coach yang memberikan pelatihan intensif selama beberapa minggu sebelum syuting.

Scroll to Top