Harga batu bara kembali menunjukkan taringnya setelah mengalami koreksi selama tiga hari. Pada Senin (2 Juni 2025), harga tercatat US$107,5 per ton, melonjak 4,07% dibandingkan penutupan perdagangan 30 Mei 2025. Pemulihan ini mematahkan tren penurunan yang terjadi sejak 28 Mei 2025.
Kebijakan pemerintah Rusia menjadi katalis utama penguatan harga. Pemerintah Rusia telah menyetujui serangkaian langkah dukungan untuk industri batu bara yang sedang kesulitan, termasuk penangguhan pembayaran pajak, serta pembatasan dividen dan bonus bagi jajaran manajemen puncak. Langkah ini diambil menyusul tantangan yang dihadapi produsen batu bara Rusia, termasuk sanksi internasional akibat konflik di Ukraina.
Ekspor batu bara Rusia mengalami penurunan 6% pada tahun sebelumnya. Wakil Perdana Menteri Rusia melaporkan kondisi keuangan sektor batu bara terus memburuk, dengan sejumlah perusahaan terancam bangkrut.
Uni Eropa, yang sebelumnya mengandalkan Rusia untuk sebagian besar impor batu baranya, telah memberlakukan larangan pasokan sejak 2022. Akibatnya, sebagian besar ekspor batu bara Rusia kini dialihkan ke Asia.
Kebijakan terbaru pemerintah Rusia meliputi penangguhan pembayaran pajak ekstraksi mineral dan iuran asuransi hingga 1 Desember 2025. Restrukturisasi utang juga dipertimbangkan bagi perusahaan yang kesulitan, dengan koordinasi bersama Bank Sentral Rusia. Produsen batu bara di Siberia juga akan mendapatkan diskon tarif ekspor untuk pengiriman ke wilayah barat laut dan selatan Rusia.
Sanksi internasional, peningkatan biaya transportasi, dan penurunan permintaan global terus membebani ekspor batu bara Rusia. Industri batu bara Rusia telah mengalami kerugian besar sejak tahun 2022 akibat sanksi, termasuk kehilangan pasar di Eropa dan kesulitan dalam menerima pembayaran.