Industri mebel, baik formal maupun informal, menyimpan potensi bahaya yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan pekerja. Hal ini juga berlaku bagi UMKM furniture seperti CV Rumah Menyala di Desa Tegalsari, Kandeman, Batang. Dengan 20 karyawan, UMKM ini berfokus pada konstruksi bangunan dan produksi furniture berbahan kayu multiplek.
Menyadari risiko tersebut, tim dosen dari UNIKAL berinisiatif melakukan pendampingan manajemen risiko di CV Rumah Menyala. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan pada 14 Mei 2025, bertujuan untuk mencegah penyakit akibat kerja (PAK) di lingkungan kerja.
Kegiatan PKM dibagi menjadi dua sesi utama yang terintegrasi:
1. Edukasi Penyakit Akibat Kerja dan Modifikasi Lingkungan Kerja Sehat
Sesi ini menyasar manajemen CV Rumah Menyala, dengan memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya lingkungan kerja yang sehat dan nyaman. Tim PKM memberikan rekomendasi tata letak ruang produksi yang aman dan sehat, termasuk penataan ruang penyimpanan alat dan bahan baku, penyediaan alat pelindung diri (APD), serta pemasangan alat penghisap debu sisa pemotongan kayu. Debu kayu, meskipun tidak reaktif, berpotensi menimbulkan alergi dan masalah kesehatan bagi pekerja jika terpapar dalam jangka waktu lama. Partikel debu yang mencemari udara dapat berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan.
2. Pendampingan Manajemen Risiko
Setelah edukasi dan modifikasi lingkungan kerja, tim PKM melanjutkan dengan pendampingan manajemen risiko. Pelatihan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di tempat produksi dilakukan secara sederhana. Hasil identifikasi mengungkap tiga jenis bahaya dan risiko, yang kemudian disampaikan kepada manajemen beserta rekomendasi pengendaliannya.
Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya di tempat kerja dan mendorong penerapan langkah-langkah pencegahan yang efektif, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif bagi seluruh karyawan CV Rumah Menyala. Dengan demikian, risiko penyakit akibat kerja dapat diminimalkan, dan kesejahteraan pekerja dapat ditingkatkan.