Sebuah dokumen memorandum perdamaian yang diajukan Rusia kepada delegasi Ukraina dalam perundingan di Istanbul telah bocor. Proposal ini berisi serangkaian persyaratan komprehensif untuk mengakhiri konflik antara kedua negara.
Inti dari proposal Rusia adalah pengakuan internasional atas status baru wilayah-wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari Ukraina, kini menjadi bagian dari Federasi Rusia. Wilayah tersebut meliputi Crimea, serta wilayah Donbass (Donetsk dan Luhansk), Kherson, dan Zaporizhzhia. Rusia menekankan perlunya penarikan total pasukan Ukraina dari wilayah-wilayah ini.
Selain masalah teritorial, Rusia juga menggarisbawahi pentingnya status netral dan non-nuklir bagi Ukraina. Ini berarti Ukraina tidak boleh bergabung dengan aliansi atau koalisi militer apa pun, dan aktivitas militer oleh negara asing di wilayah Ukraina harus dilarang. Lebih lanjut, Ukraina harus tetap bebas dari senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya.
Memorandum perdamaian ini dibagi menjadi tiga bagian utama. Bagian pertama menguraikan parameter kunci untuk penyelesaian definitif konflik. Bagian kedua membahas syarat-syarat untuk mencapai gencatan senjata, menawarkan dua opsi berbeda. Opsi pertama menyerukan penarikan penuh pasukan Ukraina dari wilayah yang disengketakan. Opsi kedua adalah "proposal paket" yang mencakup berbagai langkah seperti penghentian mobilisasi, penghentian pasokan senjata asing, dan pembentukan pusat pemantauan gencatan senjata bilateral.
Bagian ketiga dari memorandum menguraikan urutan langkah dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai perdamaian. Ini termasuk penyusunan teks perjanjian, deklarasi gencatan senjata untuk pengumpulan jenazah korban, penandatanganan Nota Gencatan Senjata, dan penyelenggaraan pemilihan umum di wilayah Ukraina.
Proposal ini juga mencakup sejumlah tuntutan tambahan, seperti jaminan hak-hak penduduk Rusia dan penutur bahasa Rusia di Ukraina, larangan propaganda Nazisme dan neo-Nazisme, penghapusan sanksi ekonomi antara Rusia dan Ukraina, dan pemulihan hubungan diplomatik dan ekonomi.
Masih belum jelas apakah Ukraina bersedia menerima proposal perdamaian yang diajukan Rusia ini. Penerimaan tersebut akan membutuhkan konsesi signifikan dari pihak Ukraina, khususnya dalam hal pengakuan wilayah-wilayah yang telah bergabung dengan Rusia.