Kanker serviks, pertumbuhan sel abnormal di leher rahim, seringkali tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Virus HPV menjadi penyebab utama kanker ini. Pemeriksaan rutin dan vaksinasi HPV menjadi kunci deteksi dini dan pencegahan. Berikut adalah pengalaman nyata dari tiga wanita yang didiagnosis kanker serviks, mengungkapkan gejala awal yang mereka rasakan.
Nyeri Kram Perut Bagian Bawah
Rose, didiagnosis kanker serviks stadium IV pada usia 37 tahun, merasakan nyeri ringan seperti kram di perut kanan bawah pada tahun 2009. Awalnya, ia didiagnosis infeksi saluran kemih (ISK), namun gejalanya semakin parah. Rose mengira kram tersebut sebagai bagian dari proses penuaan, namun rasa sakitnya semakin intens dan tidak mempan dengan obat pereda nyeri biasa. Pada Agustus 2010, saat menjalani operasi punggung, dokter menemukan massa padat berukuran 6-8 cm. Setelah kejang hebat dan dirawat di ICU, Rose didiagnosis kanker serviks stadium IV yang tidak dapat dioperasi.
Perdarahan Vagina yang Tidak Biasa
Amy, yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan siklus menstruasi teratur, mengalami perdarahan vagina yang signifikan selama seminggu pada November 2011. Kejadian ini diikuti dengan tidak adanya menstruasi di bulan berikutnya, yang merupakan hal yang tidak lazim baginya. Pada tahun 2012, Amy memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit dan didiagnosis dengan kanker serviks agresif adenokarsinoma pada bulan Februari. Kabar ini mengejutkan Amy dan keluarganya.
Hubungan Seksual yang Menyakitkan
Kristina didiagnosis kanker serviks di usia 20-an. Awalnya, ia merasakan sakit saat berhubungan seksual, namun tidak secara terus-menerus. Pada tahun 2014, Kristina menjalani tes Pap smear dan HPV yang menunjukkan infeksi HPV tipe 16. Dokter melakukan kolposkopi untuk memeriksa kelainan lebih lanjut. Meskipun tidak ada tanda-tanda yang jelas, dokter mengambil sampel dan hasilnya menunjukkan adanya kanker.
Waspadai Gejala Kanker Serviks
Di tahap awal, kanker serviks seringkali tanpa gejala. Namun, pada stadium lanjut, dapat menyebabkan perdarahan atau keluarnya cairan abnormal dari vagina, terutama setelah berhubungan seks. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Meskipun tanda-tanda ini mungkin disebabkan oleh kondisi lain, pemeriksaan medis adalah satu-satunya cara untuk memastikan diagnosis yang tepat. Deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan kanker serviks.