Jejak Pandemi COVID-19: Antara Kenangan dan Kewaspadaan

Dua tahun berlalu sejak status darurat global COVID-19 dicabut, namun jejak pandemi masih dapat kita temukan di berbagai sudut kehidupan. Sebagian mulai terlupakan, namun sebagian lagi mengingatkan kita akan kerasnya masa-masa sulit tersebut.

Beberapa negara di Asia mencatat kenaikan kasus COVID-19 baru-baru ini. Varian baru SARS-CoV-2 terus bermunculan, di saat banyak orang mulai melupakan betapa dahsyatnya pandemi pernah melanda. Di Tangerang Selatan, papan peringatan wajib masker masih terpampang di pintu masuk sebuah minimarket.

Fluktuasi kasus adalah hal yang wajar. Indonesia mengalami puncak kenaikan kasus di minggu ke-19 tahun 2025, menurun di minggu ke-20, dan kembali meningkat di minggu ke-21. Tentu kita tidak berharap penanda jaga jarak (social distancing) yang terlihat di Puskesmas Tanah Abang, terpaksa dipasang kembali di setiap lantai lift.

Meskipun gejala COVID-19 saat ini dikabarkan lebih ringan dan tidak terlalu berbahaya bagi individu yang sehat, pencegahan penularan tetap penting. Protokol kesehatan ‘3M’, seperti yang masih terpampang di Stasiun Cisauk, tetap relevan hingga kapan pun.

QR-Code PeduliLindungi yang belum dilepas di Rest Area Km 13,5 Tol Jakarta-Tangerang, meski sudah usang dan tidak berfungsi, menjadi pengingat betapa seriusnya dampak pandemi yang tak terkendali.

Jejak pandemi mana saja yang masih sering Anda temui saat ini?

Scroll to Top