Pengamat pendidikan Bukik Setiawan memberikan pandangannya mengenai waktu yang paling tepat bagi siswa SMP dan SMA untuk memulai kegiatan belajar di sekolah. Menurutnya, waktu masuk sekolah yang ideal harus mempertimbangkan kebutuhan belajar serta tumbuh kembang anak.
Bukik Setiawan berpendapat bahwa jam 07.30 hingga 08.00 pagi masih dalam batas yang wajar untuk jenjang SMP dan SMA. Hal ini diungkapkan terkait usulan penerapan jam masuk sekolah pukul 06.00 di Jawa Barat.
Alih-alih terpaku pada pengaturan jam masuk sekolah, Bukik menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang lebih berpihak pada siswa. Pendidikan seharusnya memberdayakan, bukan sekadar mengatur.
"Kita butuh pendekatan yang berpihak pada murid, bukan sekadar mengatur murid," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan yang berkualitas bukan hanya tentang bangun lebih pagi, melainkan bagaimana sekolah mampu memotivasi siswa untuk belajar setiap hari.
Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan selain jam masuk sekolah antara lain:
- Penyediaan pembelajaran yang relevan dan bermakna oleh sekolah.
- Pemberian ruang bagi guru untuk mengelola pembelajaran secara adaptif.
- Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dan minat mereka.
Bukik Setiawan juga berpendapat bahwa penerapan seragam jam masuk sekolah secara nasional tidak ideal. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik geografis, sosial, dan infrastruktur antar daerah di Indonesia yang sangat beragam.
"Karakteristik geografis, sosial, dan infrastruktur antardaerah sangat berbeda-beda. Di beberapa wilayah, akses sekolah saja sudah menjadi tantangan tersendiri," jelasnya.
Keberhasilan belajar, menurutnya, lebih bergantung pada kualitas interaksi dan pembelajaran yang bermakna, bukan semata-mata pada pengaturan jadwal. Proses pendidikan di setiap daerah tidak bisa disamakan dari segi waktu dan aturan.